Tampak Pj Gubernur Sumbar, Reydonnyzar Moenek dan Kadis PU Sumbar, Ir. Suprapto dan didampingi Kapolres Arosuka Kabupaten Solok, AKBP Reh Ngenana dan pejabat daerah setempat, ketika meninjau lokasi lonsor yang menimpa Jalan nasional tepatnya di KM 94, Jorong Pisauilang, Nagari Lolo, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok, Rabu siang (10/2)

BIJAK ONLINE (SOLOK)-Pejabat (Pj) Gubernur Sumatera Barat, Reydonnyzar Moenek, hari Rabu siang (10/2), meninjau lokasi longsor di Jalan nasional yang menghubungkan Solok Selatan dengan kota Padang dan Solok, tepatnya di KM 94, Jorong Pisauilang, Nagari Lolo, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok.


Selain gubernur Sumbar, tampak hadir Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sumbar, Ir. Suprapto, Kapolres Arosuka Kabupaten Solok, AKBP Reh Ngenana, Camat Pantai Cermin, Walinagari Lolo dan para pejabat lainnya. Namun tidak terlihat Kepala Dinas PU Kabupaten Solok dan Kepala BPBD bumi penghasil bareh tanamo itu di lokasi.

Longsor sepanjang lebih dari 50 meter dengan ketinggian 5 hingga 7 meter, membuat lokasi jalan yang baru tahun 2016 ini meningkat menjadi jalan nasional tidak bisa dilintasi dari kedua arah, baik dari Muara Labuh atau Solok Selatan menuju kota Padang dan Solok atau sebaliknya. Tidak hayal, kemacetan panjang hingga puluhan kilometer terjadi pada kedua arah. 

Menurut salah seorang petugas Tarkim Dinas PU Provinsi Sumbar, Syahrial, longsor disebabkan selain akibab hujan yang turun secara terus menerus dalam sepeken terakhir, penyebab longsor juga karena kondisi tanah yang labil dan diatas buki atau badan jalan terdapat lahan persawahan, sehingga ambruk dan menimpa badan jalan sepanjang lebih dari 50 meter. 

Selain itu, petugas Dinas PU Sumbar yang mendatangkan 3 unit alat berat ke lokasi, sangat kesulitan membuat bahan matrial, karena sepanjang jalan tidak terdapat tempat pembuangan. “Barulah setelah berkoordinasi dengan masyarakat dan walinagari, Dinas PU mendapatkan jalan keluarnya dengan membuat sebuah perjanjian dengan masyarakat tempat pembuangan dan penampungan matrial yang jumlahnya ratusan kibik.

Longsor terjadi di jalan Surian-Padang tepatnya di KM 94, Jorong Pisauilang, Nagari Lolo, Kecamatan Pantai Cermin, menurut Walinagari Lolo, Nofriadi, terjadi sekitar jam 2100 WIB Selasa malam. Hujan deras yang terus juga mengikis dinding bukit di kawasan jalan lintas tersebut tepatnya di tikungan jorong Pisauilang. Tanah dinding bukit terban dan langsung menutup badan jalan. Longsoran tanah lumpur bercampur batu itu menutup seluruh badan jalan dengan panjang lebih dari 50 meter dan tinggi longsoran mencapai 5 hingga 7 meter. 

Meskipun longsor tidak mengakibabkan korban jiwa, namun akses kedua daerah tertutup dan kendaraan tidak bisa melintas. "Kita sudah melaporkan hal ini ke Bupati Solok melalui Dinas PU dan BPBD," ujar Walinagari Lolo, Nofriadi. Walinagari tersebut juga menjelaskan bahwa malam kejadian, hujan memang mengguyur dengan deras dan lokasi tersebut memang rawan longsor karena diatas bukit terdapat lokasi persawahan masyarakat.

Sekitar pukul 10 pagi hari Rabu, barulah datang bantuan  unit alat berat pihak Provinsi Sumbar. Namun, hanya satu yang dapat  beroperasi, sebab satu unit alat berat lainnya rusak, dan dua jam kemudian bisa beroperasi ketiga unitnya setelah didatangkan satu alat berat lagi dari Rimbo Paraduan.Proses pengangkatan matrial juga berjalan lamban, karena tumpukan matrial sangat tinggi dan panjang. 


Pj Gubernur Sumbar, Reydonnyzar Moenek, berharap agar Dinas Pekerjaan Umum sesegera mungkin bisa membuka jalan Padang menuju Solok Selatan dan Jambi tersebut, karena merupakan satu-satunya jalan menuju Kota Padang  dan kota Solok dari Solsel atau sebaliknya. “Kita perintahkan Kepala Dinas PU Sumbar agar menurunkan segala upaya, agar jalan ini bisa dilintasi, sebab kasihan masyarakat yang sudah lama tertahan di jalan,” tutur Reydonnyzar Moenek. 

Sedangkan Kadis PU Sumbar, Suprapto, sudah berupaya keras mengatasi bagaimana agar longsoran matrial yangratusan ribu kibik itu bisa diangkat. “Kita sudah mendatangkan tiga alat berat untuk mengangkat tumpukan matrial. Namun tadinya kita terkendala lokasi pembuangan matrial ini. Namun setelah bermusyawarah dengan masyarakatdan Walinagari Lolo, barulah ada jalan keluarnya,” tutur Suprapto (wan)

google+

linkedin