BIJAK ONLINE (PADANG)–Guna memantapkan kesiapan menjelang digelarnya “Pacific partnership” di Kota Padang pada 24 Agustus hingga 5 September mendatang, kali ini Selasa (9/2) di Ruang Abu Bakar Jaar Balaikota Padang, digelarlah Rapat Pembukaan kegiatan Pre Deploy Site Survey (PDSS) di Kota Padang.

Rapat tersebut, melibatkan Walikota Padang, H Mahyeldi beserta jajaran, Danrem 032 Wirabraja, Danlantamal II Padang, Danlanud Padang dan seluruh Tim PDSS Pacific Partnership dari Uspacom dan TNI.

Walikota Padang, H Mahyeldi mengatakan, atas nama Pemerintah Kota Padang, menyambut baik dengan diadakannya kegiatan PDSS Pacific Partnership di Padang. Sebagaimana, Kota Padang ditunjuk mewakili Indonesia sebagai tuan rumah dalam kegiatan bertaraf internasional ini.

"Semoga, kegiatan PDSS ini dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. Karena diketahui, keberhasilan PDSS mempengaruhi kegiatan utama yakninya Pacific Partnership. Untuk itu kepada SKPD terkait, diharapkan agar mampu berkoordinasi dan bersinergi dalam menyukseskan berbagai agenda kegiatan yang dilakukan. Semoga, dampak positif akan didapatkan Kota Padang selama penyelenggaraan kegiatan ini,” ujar walikota.

Setelah itu, Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI diwakili Wakapuskes TNI, Laksma TNI, Drg. Andriani menyebutkan, Kapuskes TNI sengaja membawa langsung Tim Pacific Partnership 2016, untuk melihat pelaksanaan langsung kegiatan PDSS di Padang.

“Sebagaimana, Tim PDSS akan memulai kegiatan survey yang dimulai hari ini Selasa (9/2), dan akan berakhir Jumat (19/2) nanti. Kegiatan ini, merupakan tahap perencanaan tim untuk Pacific Partnership nanti,” terang Drg Andriani.

Andriani meneruskan, dalam kegiatan PDSS, sangat mengharapkan adanya dukungan dan peran aktif dari pemerintah daerah, demi kelancaran kegiatan survey yang dilakukan. Dimana dalam survey Tim PDSS ini, akan mengedepankan kearifan lokal selaku dasar utama dalam penyusunan umum operasi pada Pacific Partnership.
“Jadi, latihan bersama Pacific partnership ini sangatlah penting bagi setiap negara tuan rumah. Karena, akan meningkatkan kemampuan dan keterampilan khususnya di bidang kesehatan dan kesiap siagaan dalam bencana alam. Sasarannya antara lain, meningkatkan interoperabilitas kesehatan militer, pengobatan dan pembangunan fasilitas kesehatan serta memperkuat dan mempererat hubungan antara negara peserta,” sebutnya.

Sementara itu, lebih jelas mengenai Pacific Partnership, Kolonel Laut Drg Nora Lelyana menjelaskan, kegiatan ini diprakarsai Amerika Serikat melalui US Pacific Command (Uspacom) yang diselenggarakan setiap tahun. Sebagai pesertanya antara lain, terdiri dari pasukan Armada Pasifik Angkatan Laut Amerika Serikat US PACFLEET, TNI dan militer negara Asia Pacific bersama organisasi kemanusiaan dan non-pemerintah.

“Sebelum Pacific partnership digelar, memang perlu dilakukan persiapan. Seperti, persiapan pada Medical Civic Action Project, melakukan Latihan bersama dengan KRI dr. Suharso dan USNS MERCY, memaksimalkan Bidang Operasi dan Bidang Force Protection serta Engeenering Civic Action Project (Encap). Adapun Untuk lokasi penerapan Encap di Padang, yaitunya di Desa Pasir Jambak, Desa Sungai Pinang, Desa Sungai Pisang dan Pusat Kota Padang. Di daerah tersebut, rencananya akan dilakukan pembuatan jalur evakuasi dan penampungan air atau tangki dan berbagai hal yang dibutuhkan,” jelasnya. (David)

google+

linkedin