BIJAK ONLINE (Padang)-Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, ikut menghadiri acara peluncuran buku berjudul Keris Minangkabau yang disusun Ketua DPR RI, Fadli Zon dan Basuki Teguh, di Rumah Budaya Fadli Zon, Aie Angek Cottage, Minggu, 28 Februari 2016.

Acara juga dihadiri oleh, Wakili Ketua DPD RI, Prof. Farouk Muhammad, anggota DPR RI dari Komisi 4, Sekretaris Kemenpora, Wako Bukittinggi dan Bupati Tanah Datar, Bupati 50 Kota, Bupati Padang-Pariaman, Wawako Payakumbuh, Perwakilan Kapolda Sumbar, Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ketua DPRD Kota, Ketua Cendikiawan Minang-Malaysia, Perwakilan ISI Padang-Panjang.

Acara peluncuran dibuka dengan Tari Pasembahan, diikuti dengan Silat Malalak yang berhasil mengundang decak kagum tamu dan undangan.

Launching buku dilakukan secara simbolis Farouk Muhammad, Fadli Zon, Nasrul Abit, Basuki dengan membuka tabir yang menutupi poster besar berisikan gambar sampul buku Keris Minangkabau dan bersama-sama menandatangani poster buku tersebut.
Setelah penandatanganan, acara dilanjutkan dengan pemberian buku kepada tamu-tamu dan undangan.

Fadli Zon, dalam sambutannya menyebutkan keris Minangkabau menunjukkan pencapaian teknologi seni tempa logam yang tinggi. Selain itu, keris minangkabau memiliki corak dan gaya unik yang menunjukkan ciri unik budaya Minangkabau yakni senantiasa bersandar pada alam dan aktivitas hidup; karakter bilah pucuk rebung; warangka yang seperti atap rumah gonjong dan tanduk kerbau; dan, motif ulu keris yang berupa angso duo, tapal kuda, dll. Sebagai penutup sambutannya, Fadli Zon menambahkan, tujuan dari ditulisnya buku ini, selain sebagai upaya pelestarian budaya, juga agar keris Minangkabau dikenal oleh masyarakat bukan milik Budaya Jawa saja.

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, dalam sambutannya mengucapkan syukur atas diterbitkannya buku ini sebagai salah satu upaya untuk membangkitkan artefak-artefak budaya Minang yang perlahan mulai dilupakan masyarakatnya. Dalam bahasa yang ringan Ia kemudian menyampaikan kekagumannya pada Fadli Zon yang tetap mampu melahirkan karya budaya ditengah kesibukan dan tugas negara yang diemban.

Acara ditutup dengan penampilan sepasang penari yang membawakan Tari Payuang dengan gemulai dan apik.(Humas Sumbar)

google+

linkedin