BIJAK OLINE (Kota Pariaman)—Wakil Wali Kota Pariaman, Dr. H. Genius Umar, mengatakan, sudah saatnya kita perangi korupsi dari segala penjuru. Baik korupsi uang negara oleh eksekutif dan legislatif sebagaimana berita tangkap tangan oleh KPK, maupun korupsi dalam bentuk lainnya.

Hal itu diuangkapkan Genius Umar, pada acara gerakan anti korupsi berjamaah di Aula Balaikota Pariaman, Jum'at (19/2/2016), dengan membubuhkan tanda tangan secara bersama-sama dengan Ketua PP Muhammadiyah Pusat, Hajrianto Tohari, Ketua KNPI Kota Pariaman, Riza Saputra, Deputi Data dan Informasi KPK, Nanang Farid Syah, Andik Setiawan, Wakil Direktur Madrasah Anti Korupsi dan perwakilan ICW Pusat.

Dikatakan, korupsi adalah perilaku menyimpang dari peraturan dan undang-undang, begitu juga dari ajaran agama Islam yang kita anut. Tetapi anehnya koropsi dianggap lumrah dan sudah mengakar di tengah masyarakat Indonesia.

Buktinya, ketika kita masih anak sekolah, cabut dari sekolah. Tidak masuk sekolah tanpa izain yang lazin disebut dengan cabut adalah  cikal bakal perilaku koruptif menjadi kebanggaan para siswa, dia merasa hebat bisa cabut saat jam belajar sekolah. 

Lebih jauh disampaikan Geneus Umar,  koruptif juga dilakukan oleh para pegawai dengan mengurangi waktu jam kerja, dan itu dianggap sesuatu yang lumrah saja. Menurutnya, korupsi yang dilakukan berjamaah harus dilawan pula dengan gerakan berjamaah pula.
Setelah menanda kesepakatan melawan dan perang dengan koropsi, acara dilanjutkan dengan seminar tentang korupsi di Indonesia dan sekaligus  pelantikan Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Pariaman serta  launching Madrasah Anti Korupsi.

Menurut Geneus Umar, Pemerintah Indonesia mempunyai Lembaga KPK guna untuk menindan dan mencegah terjadinya koropi di Indonesia, tetapi, sekuat apapun dilakukan tindakan dan sekuat itu pula terjadinya koropsi di Indonesia.

“Kadangkala, perilaku korupsi sudah  menjadi suatu kebanggaan tersendiri, begi orang yang punya darah koropsi tersebut, hampir tiap hari terjadi tangkap tangan, oleh KPK terhadap orang-orang terhormat yang melakukan praktek koropsi,” ucap Geneus Umar. (amir)

google+

linkedin