BIJAK ONLINE (Limapuluh Kota)-Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abir menyebutkan, kalau Kabupaten Limapuluh Kota berada dalam kondisi tanggap darurat pasca banjir yang melanda beberapa daerah disekitarnya. 

"Mari kita selesaikan berbagai infrastruktur jalan yang rusak secepatnya sehingga masyarakat dapat menjalankan aktifitasnya seperti biasa," kata Wakil Gubernur Nasrul Abit, ketika  meninjau lokasi pasca bencana banjir di Kecamataan Pangkalan, Kecamatan Kapur IX Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa, 16 Februari 2016.

Menurut Nasrul Abit, untuk sementara dalam tahapan rehabrekon, harus segera disusun proposal dan kajian tentang kondisi Batang Mahek yang terjadi penyempitan air  saat air menumpuk dari 4 aliran sungai yang menyebabkan air tertahan dan berakibat banjir. 

Kemudian, Nasrul Abit menyampaikan, kondisi penyempitan batang Mahek ini agar dikaji oleh PDSA secara lebih dalam."Tentang persoalan pembangunan dan perbaikannya akan dibicarakan bersama pak Gubernur dan instansi terkaitkannya dan kita juga akan berkoordinasi dengan pihak PLTA Kota Panjang dan pemerintah Provinsi Riau," kata mantan Bupati Pessel dua periode ini. 

Sebagai daerah rawan bencana banjir dan longsong, lanjut Nasrul Abit,  di Kabupaten Limapuluh Kota hendak setiap pelasanaan pembangunan berdasarkan standar yang kuat, sehingga dapat menimalisir kerusakan yang terajadi. "Sedangkan kepada masyarakat diharapkan juga memperhatikan kondisi lokasi tempat tinggal dan menjaga lingkungan dengan baik," ujarnya
Selanjutnya Nasrul Abit memaparkan, masyarakat sepatutnya juga bersyukur penanggulangan bencana di Kecamatan Pangkalan dan Kecamatan Kapur IX dari laporan lapangan yang diterima telah berjalan dengan baik, perkiraan dalam dua hari ini mereka telah dapat kembali hidup seperti biasa. 

Kini, kata Nasrul Abit lagi, telah ada satu posko bantuan dengan dapur umum yang telah membantu lebih 1000 orang masyarakat korban bencana banjir di Kecamatan Pangkalan. "Tentunya cara-cara seperti perlu kita budayakan dengan baik ditengah-tengah masyarakat ketika ada bencana posko dan dapur umum akan menjadi sesuatu yang amat membantu saudara-saudara kita yang tertimpa bencana tersebut," paparnya.

Rombongan Wakil Gubernur Sumbar, juga diikuti Anggota DPR RI Jon Kennedy, Kadis Ketahanan Pangan Ir. Effendi, Ketua DPRD Limapuluh Kota, BPBD Sumbar dan Kabupaten Limapuluh serta beberapa kepala SKPD terkait dilingkungan Pemkab Limapuluh Kota.
Kemudian rombongan juga mengunjungi daerah Nagari Gunung Malintang, tiga lokasi bencana di Kecamatan kapur IX.

Kadis Ketahan Pangan Ir. Effendi dalam kesempatan itu juga menyampaikan, bahwa dari 200 hektare  lahan sawah di Kabupaten Limapuluh Kota, 60 hektarenya sudah masuk asuransi Jasindo. Sementara 140 hektare lain masih belum. "Kondisi kejadian bencana saat ini tanah persawahan petani yang telah diasuransikan akan mendapatkan uang sebesar Rp 6 juta persatu hektare. Smentara bagi yang belum pemerintah hanya akan membantu bibit saja.

Menurut Effendi, kedepannya  kesadaran petani untuk mengansuransikan lahan pertanian kepada Jasindo akan bertambah terutama dilokasi lokasi rawan benacana.

Camat Pangkalan Andri Yasmen menjelaskan, kronoligis kejadian, korban dan penangangan yang dilakukan hingga hari ini. Sementara itu, data yang dihimpun, khusus untuk Kecamatan Suliki tercatata kerugian musibah tanah longsor, terdapat di tiga kenagarian.
Ketiga nagari itu, yakni (1) Nagari Koto Tangah, rumah rusak berat (RRB) sebanyak 25, rumah rusak ringgan (RRR) sebanyak 18. (2) Nagari Baruah Gunuang, RRB=35, RRR=20. (3) Nagari Sungai Naniang, RRB=30 dan RRR=103. otal rumah yang mengalami rusak berat sebanyak 83 buah dan rusak ringan 221 buah. (Humas Sumbar).

google+

linkedin