BIJAK ONLINE (Padang)-Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit  dan Andrianof Chaniago sengaja mengumpulkan para penggiat parawisata untuk membahas dan membicarakan potensi wisata, di Ranah Minang Sumatera Barat.

"Sampai sekarang, Sumbar belum memiliki persiapan yang memadai untuk pegembangan parawisata," kata Wagub Sumbar, Nasrul Abit, di rumah dinasnya, Minggu, 28 Februari 2016.

Menurut Nasrul Abit, salah satu kendala utamanya yakni belum adanya perencanaan pengembangan pariwisata yang memadai di tingkat kabupaten dan kota. "Untuk itu, pengembangan pariwisata Sumbar ke depan akan dimulai dengan penyusunan perencanaan yang matang yang melibatkan stakeholders dan pemerintah kabupaten dan kota," kata mantan Bupati Pessel dua periode ini.

Kemudian, kata Nasrul Abit,  proses penyusunan perencanaan akan bersifat bottom-up dimana pemerintah kabupaten dan kota yang memiliki potensi pariwisata dan hendak mengembangkan potensi tersebut dan diminta kepada kabupaten dan kota tersebut menyusun konsep wisata setiap daerah 5 hingga10 tahun ke depan.  "Perencanaan yang masuk akan dievaluasi oleh provinsi dan digodok untuk dituangkan ke dalam rencana pengembangan pariwisata provinsi 5 tahun ke depan," katanya.

 Terkait penyusunan rencana pengembangan ini, wagub Sumbar juga menyebutkan bahwa perlu dijelaskan batas wewenang antara provinsi dan kabupaten dan kota, agar tidak saling tumpang-tindih dalam eksekusi dan pelaksanaan pengembangan pariwisata Sumatera Barat. "Tujuannya untuk  memudahkan dan mengakomodir kebutuhan-kebutuhan investor menyangkut perizinan, tanah, dan lahan," tambah Nasrul Abit.

Sementara Andrinof Chaniago, dalam kesempatan yang sama menyebutkan bahwa pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang memiliki potensi wisata yang besar di hampir seluruh sudut negeri untuk merangkul pemerhati, penggiat, pengusaha, dan akademisi dalam pengembangan pariwisata. "Saya mengimbau agar Pemprov dan DPRD cepat tanggap merumuskan regulasi dan kebijakan pariwisata," katanya. (Humas Sumbar).

google+

linkedin