BIJAK ONLINE-Muhammad Syukri Fadil mahasiswa pasca sarjana Universitas Andalas Padang sengaja melakukan kajian beberapa aspek parameter fisika kimia air dan aspek fisiologis ikan yang ditemukan pada aliran buangan pabrik karet di Sungai Batang Arau, Kota Padang. 

Menurut M Sukri Fadil, lingkungan perairan seperti daerah aliran sungai merupakan salah satu lingkungan yang paling sering terkena dampak pencemaran karena hampir semua limbah dibuang ke lingkungan perairan. Persoalan tersebut karena pada daerah aliran sungai terdapat berbagai pengguna lahan seperti hutan, perkebunan, pertanian lahan kering dan persawahan, pmukiman, perikanan, industri dan sebagainya

“Apabila suatu limbah yang berupa bahan pencemar masuk ke suatu lokasi perairan sungai maka akan terjadi perubahan padanya. Perubahan dapat terjadi pada organisme yang hidup dilokasi tersebut juga pada lingkungan perairan itu sendiri yaitu berupa faktor fisika dan kimianya,” kata mahasiswa pasca saejana ini.

Kemudian, katanya, dampak dari pencemaran tersebut dapat berupa perubahan struktur komunitas, penurunan biomassa atau produktifitas, perubahan tingkah laku, penurunan laju pertumbuhan, terganggunya sistem reproduksi, hilangnya jenis-jenis langka, perubahan daya tahan atas kemampuan hidup dan lain

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai kajian beberapa aspek fisika kimia air dan fisiologis ikan yang ditemukan pada aliran buangan limbah karet di Sungai Batang Arau, maka diperoleh kesimpulan. “ Yang pertama, secara umum kualitas air pada perairan sungai batang Arau sudah mengalami penurunan dimana sudah tidak dapat digunakan untuk air minum namun masih memungkinkan dapat digunakan untuk perikanan atau budidaya perikanan,” ujarnya.

Sedangkan yang kedua, akibat perubahan kualitas air terutama dengan tingginya kadar ammonia dan nitrit telah mengakibatkan terjadinya perubahan aspek fisiologis pada tubuh ikan-ikan yang ditemukan diperairan sekitar buangan limbah pabrik karet sungai batang Arau. Hal ini meliputi meningkatnya kadar methemoglobin, peningkatan konsumsi O2 dan frekuensi gerakan operkulum ikan. Selain itu juga terjadi peningkatan dan penurunan jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan hematokrit, peningkatan jumlah sel darah putih dan plasma asam seluruh ikan.

Kemudian Muhammad Sukri Fadil menyarankan ada sosialisasi kepada masyarakat tentang kualitas air Sungai Batang Arau yang menurun telah menyebabkan perubahan aspek fisiologis ikan yang bisa menurunkan produktifitas dan kualitas ikan yang terdapat di sungai tersebut. Pengupayakan pencegahan dan pengoptimalan upaya pelestarian lingkungan perairan sungai Batang Arau yang melibatkan masyarakat, pemerintah dan pengusaha pabrik karet. (Y a)

google+

linkedin