BIJAK ONLINE-Warga komplek perumahan Universitas Andalas Padang yang tinggal di Ulu Gadut Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, juga  sudah lama  meresahkan dan mengeluhakn dampak debu dari pabrik PT Semen Padang.

“Kalau kami yolah pasai jo debu semen padang ko mah, tapi kabaa juo lai, karano PT Semen Padang labih dulu dibangun dari rumah ambo ko,” kata Infeldamar warga blok D Perumahan Unand Ulu Gadut ketika dihubungi Tabloid Bijak, Minggu, 5 Oktober 2014.

Menurut Infeldamar, kini warga perumahan unand hanya minta perhatian dan kepedulian PT Semen Padang saja lagi. Soalnya masalah mengurangi dampak debu, tentu orang Semen Padang yang lebih tahu. “Saya ada dapat informasi, tapi apakah benar apa tidak saya tak tahu pasti. Konon kabarnya, ada filter debu yang tidak difungsikan, karena memfungsikan filter debu itu biayanya miliaran dan untuk menghindari masalah itu, maka debu itu sengaja dikeluarkan bila hari hujan atau malam,” katanya.

Kemudian, kata Infeldamar, mobilnya selalu di parker di grase. Soalnya kalau diparkirkan di depan rumah, langsung kena debu dan bila hujan turun, cat mobil akan balak-balak,” katanya lagi.
Begitu juga tanaman buah-buahan yang hidupnya marangeh, karena dedauanannya sudah rusak karena kena debu. “Dikomplek ini, masyarakat sudah tak mau lagi menanam bunga, karena warna bunga berubah menjadi putih kena debu PT Semen Padang,” kata Infeldamar lagi. (Y a)

google+

linkedin