BIJAK ONLINE (SOLOK)-Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Solok, Istanto menyebutkan terjadi  penurunan  jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) sebanyak 1.873 kepala keluarga pada 2013.
 
“Berdasarkan hasil pencacahan lengkap sensus pertanian 2013, dimana RTUP hanya tinggal sebanyak 63.106 dari sebelumnya sebanyak 64.979 kepala keluarga (KK) pada Sensus 2003 dan tahun 2014 juga diperkirakan menurun tidak jauh dari tahun 2013,” kata Istianto.
Menurut Istianto, penurunan itu sebanyak 2,88 persen dari data sebelunnya, dan diperkirakanakan terus berkurang pada masa yang akan datang.
 
Penurunan ini, kata Istanto disebabkan beberapa hal seperti kurangnya lahan pertanian menjadi permukiman dan usaha. “Hal seperti inilah yang membuat penduduk Kabupaten Solok beralih usaha ke sektor non pertanian yang disebabkan pendapatan di sektor pertanian cenderung lebih rendah dibandingkan di non pertanian,” jelas Istanto.
 
Kemudian, penurunan ini terjadi karena menurunnya minat bertani, dan juga disebabkan pasangan baru menikah banyak yangbekerja di sektor non pertanian, seperti bekerja di perusahaan, dagang dan juga bidang jasa.
 
Sesuai hasil sensus pertanian 2013, kecamatan yang memiliki sapi dan kerbau paling banyak adalah Kecamatan Lembah Gumanti 10.359 RTUP, Kecamatan Kubung sebanyak 7.741 RTUP, Kecamatan Gunung Talang 7.476 RTUP. Kemudian disusul kecamatan X Koto Singkarak sebanyak 5.493 RTUP, Kecamatan Lembang Jaya 4.966 RTUP, Kecamatan Pantai Cermin sebanyak 4.102 RTUP, Kecamatan Bukit Sundi sebanayak 4.010 RTUP, Kecamatan Danau Kembar sebanyak 3.826 RTUP, Kecamatan X Koto Diatas sebanyak 3.717 RTUP.
 
Selanjutnya Kecamatan Hiliran Gumanti sebanyak 3.248 RTUP, Kecamatan Tigo Lurah sebanyak 2.337 RTUP,  Kecamatan Junjung Sirih sebanyak 2.041 RTUP, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi sebanyak 1.962 RTUP, dan yang terakhir Kecamatan Payung Sekaki Sebanyak 1.728 RTUP (wandy)

google+

linkedin