BIJAK ONLINE (Padang)-Banyak pedagang yang menjajakan pernak-penik seperti kaos, dan souvenir selama perhelatan PON Remaja I di Jawa Timur. Namun, setelah enam hari kegiatan berlangsung rata-rata penjual masih mengeluhkan sepinya pembeli.

"Pembelinya masih sedikit dan tidak sesuai dengan target penjualan kami. Biasanya jika ada even olahraga nasional seperti ini, kami bisa dapat omset sampai Rp 7 juta perhari tapi di sini kami hanya dapat kurang dari Rp 2 juta perhari," kata salah satu pedagang kaos, Resmon Hendrik, Minggu (14/12).

Menurutnya, mungkin terlalu banyak pedagang yang berjualan dan jumlah atlet dan officialnya tidak terlalu banyak juga. "Mungkin PON Remaja ini baru yang pertama jadi jumlah peserta tidak terlalu banyak dan malahan yang berjualan terlalu banyak," kata pedagang asal DKI Jakarta tersebut.

untuk berjualan di even PON remaja ini, ia membawa 200 lusin kaos dengan berbagai macam sablon yang bervariasi. Ia membuka empat stan  bersama rekan-rekannya yang berpencar di lokasi Asrama Haji Surabaya, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Airlangga, dan Citraland. Omset tiap stan pun rata-rata sama tidak lebih dari Rp 2 juta perhari.

Dari total kaos yang dijual kini masih tersisa lebih dari 30 lusin dan jelang penutupan esok, Resmon pun berspekulasi mengobral kaos dagangannya. "kalau harga normalnya per kaos Rp 35 ribu. Sekarang saya jual Rp 100 ribu dapat empat atau perkaos Rp 25 ribu sesuai harga produksi," ujarnya.

Sementara untuk pernak-pernik dijualnya cukup murah. Misalnya pulpen dan gantungan kunci dihargainya Rp 5 ribu per biji. Ia nekat menjual murah barang dagangannya agar saat selesai kegiatan dan balik ke Jakarta sudah tidak membawa barang lagi. "Yang penting kami berharap dagangan laku terjual dan minimal modal balik atau tidak sampai rugi," katanya.

Resmon mengaku masih punya kesempatan untuk bisa menghabisakan sisa dagangannya saat upacara penutupan di GOR Delta Sidoarjo, Senin (15/12) esok. "Dari empat stan, nanti malam akan digabungkan dan kami fokus jualan di GOR Delta Sidoarjo saat penutupan. Ya mudah-mudahan semua bisa laku terjual dan pasti akan saya obral biar tidak semakin rugi," pungkasnya. (afr)

google+

linkedin