Tulisan ini merupakan penilaian dan pujian Prof H M Ryass Rasyid MA PhD terhadap Syamsu Rahim saat masih menjadi Walikota Solok. Berikut ini pengakuannya:

SAYA telah mengenal Syamsu Rahim sudah cukup lama dan kesan saya yang pertama adalah: Ini orang pintar, sederhana dan sangat bersahaja dalam menyampaikan pandangan-pandangannya. Jadi tidak terkesan sebabagai orang yang menikmati kekuasaan atau menggunakan kekuasaan.

Yang kedua, dia orang yang punya ide banyak  dan mudah menerima pandangan-pandangan baru, ide-ide baru. Ini ciri-ciri dari pemimpin yang bisa survive dalam segala zaman, dan dia sama sekali tidak egois.

Dia menerima pandangan-padangan baru sebagai suatu hal yang baik, tanpa harus-katakanlah- seperti orang-orang lain yang harus berpura-pura- mengklaim bahwa itu sudah lama dia fikirkan atau suatu yang tidak asing bagi dia.

Jadi, sesuatu yang baru dia akui sebagai suatu yang baru dan dia menunjukan minat untuk memperdalam. Hal ini sangat tampak ketika saya melemparkan gagasan tentang perluna suatu peraturan daerah tentang Etika Pemerintahan. Dari responnya adalah, atau mempelajari apa itu dan bagaimana seharusnya etika pemeritahan itu bisa kita kembangkan sebagai suatu nilai yang menjadi acuan bagi pelaksanaan pemerintahan di Kota Solok.

Saya juga agak kaget bahwa baru kali ini saya menemukan kepala daerah yang langsung berminat dan mewujutkannya dalam bentuk pertemuan-pertemuan dan membahas secara terbuka.

Sebelum itu telah pernah saya tawarkan ke beberapa daerah, tetapi semuanya yang lain itu basa-basi saja. Pak Syamsu Rahim itu orangnya tidak basa-basi, dia langsung mewujutkannya. Justyru saya yang kelabakan, diburu-buru dan diuber-uber oleh stafnya.

Jadi kalau menurut saya, beliau memang luar biasa. Kelihatan sekali bahwa dia mendedikasikan seluruh energi yang dia miliki dan kemampuannya untuk kepentingan masyarakat.

Seharusnya inilah contoh dari pemimpin yang baik dalam pemerintahan kita. Sayang sekali tidak banyak orang yang seperti itu, karena telah dia buktikan dengan hasil pekerjaannya, dan beruntunglah Kota Solok memiliki seorang sosok pemimpin sekaliber pak Syamsu Rahim.

Dan ketika saya kritik pun pada waktu semiloka Ranperda Etika Pemerintahan Daerah di Kota Solok, dia tenang-tenang saja. Hal ini kembali menunjukan kerendahan hati beliau sebagai seorang pemimpin yang mau dikritisi, dalam artian beliau telah matang untuk menjadi seorang pemimpin. Dan saya yakin beliau akan mengoreksi apa yang mungkin belakangan baru dia sadari bahwa yang dia pernah lakukan itu tidak tepat. Itulah hal yang secara umum saya nilai dari beliau.

Sebagai seorang yang berlatar belakang pendidikan pemerintahan, saya makin percaya, bahwa dia tidak akan menyimpang dari prinsip-prinsip dasar kepemrintahan yang baik itu. Dia mudah menerima gagasan-gagasan baru, mungkin antara lain karena background pendidikannya yang seperti itu. Juga pengalamannya dan perjalanannya kariernya atau pengalaman kerjanya yang membuat dia tahu betul batas-batasan kekuasaan itu dimana saja. Sebab, ketika etika pemerintahan itu intinya adalah pembatasan kekuasaan.(yal aziz wartawan tabloid bijak)

google+

linkedin