BIJAK ONLINE (Padang)-Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, meminta kepada jajaran kepolisian untuk benar-benar melakukan seleksi yang ketat terhadap masyarakat yang ingin mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM), sehinggga tak ada lagi istilah "SIM Tembak". 

“Saya meminta kepada jajaran kepolisian untuk pembuatan SIM dilakukan melalui prosedur yang sewajarnya dan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku,” kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, ketika menghadiri acara Pencanangan Pekan Keselamatan di Jalan Raya Tingkat Nasional Provinsi Sumatera Barat, di Halaman Kantor Bupati Pessel, Selasa, 23 Desember 2014. 

Menurut gubernur, Pencanangankan Pekan Keselamatan di Jalan lebih menekankan kepada beberapa hal, yaitu kesadaran, pengetahuan, kesehatan dan skill (kemahiran). Sebagian besar korban kecelakaan di jalan disebabkan karena tidak menguasai atau memenuhi hal tersebut,” katanya.

Kemudian, kata gubernur, sebagaian besar pengemudi di jalan raya tidak sadar dengan keselamatannya sendiri, yang mengendarai motor ngebut-ngebutan dan tidak memakai helm, meskipun pakai helm, helm  itu pun tidak sesuai dengan SNI, dan yg lebih parah lagi,mengendarai motor kok masih bisa sambil teleponan lewat Hand Phone (HP). 

Sementara, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) kementerian kesehatan RI H.M. Subur menyebutkan, salah satu penyebab tingginya angka kematian di Indonesia adalah kecelakaan dijalan raya, berdasarkan data dari Polri tahun 2013 tercatat 1.106 kasus kecelakaan dan korban meninggal sebanyak 26.000 orang atau setiap jam nya menelan korban 3 sampai 4 orang. Untuk Sumbar sendiri peringkat ke-5 di Indonesia dengan angka tingkat kecelakaan di jalan raya 5.642 kejadian pada tahun 2013

Kemudian H.M. Subur  juga menyatakan salah satu langkah pemerintah dalam mengurangi resiko kecelakaan dengan upaya pengendalian faktor resiko yakni berupa  pemeriksaan kesehatan pada pengemudi setiap bulannya melalui Poswindu.
"Hal ini dilakukan guna menjaga keselamatan pengemudi dan penumpang dan tercatat pada buku monitoring kesehatan pengemudi tersebut," sebut nya.

H.M. Subur juga berpesan untuk para pemudi untuk melaksanakan kiat "HEBAT", yaitu hindari berkendaraan bila mengantuk dan sakik, Enyahkan kebiasaan buruk ketika berkendaraan, Beri pertolongan segera bagi korban kecelakaan, Ayo istirahat apabila lelah dan mengantuk dan Tetap keselamatan penumpang sama pentingnya dengan keselamatan pengemudi.

Nasrul Abit sebagai tuan rumah pelaksana kegiatan ini mengutarakan salah satu alasan Kab. Pessel menjadi tuan rumah penyelenggara kegiatan ini karena Pessel merupakan peringkat ke-3 pencetak angka kecelakaan tertinggi di sumbar. 

"Tahun 2013, angka kecelakaan tercatat 162 kasus, meninggal sebanyak 52 orang atau setiap bulannya 4 sampai 5 orang yang meninggal, hal ini diperparah dengan korbannya adalah di usia produktif (16-40 tahun," ujarnya.

Nasrul Abit berharap dengan pelaksanaan kegiatan ini dapat menggugah kesadaran masyarakat dan mengurangi angka kecelakaan yang ada di sumbar dan Pessel Umumnya.
Sebagai tanda pencanangan pekan keselamanatan di jalan, dilakukan penyerahan secara simbolis alat keselamatan berupa helm untuk anak, penyerahan plakat dari Kementerian Kesehatan RI dan penempelan stiker sadar keselamatan serta penyerahan buku monitoring kesehatan bagi pengemudi.(HUMAS SUMBAR)

google+

linkedin