BIJAK ONLINE (Padang)-Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim yang juga  Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kabupaten Padang Pariaman, sengaja mengundang dan mengajak Bupati Tanah Datar, Shadiq Pasadique dan Bupati Solok, Syamsu Rahim, untuk mengikuti Musda LKAAM Padang Pariaman ke-9,  di Aula Kantor Bupati Padang Pariaman, Selasa 23 Desember 2014. 

“Kita selaku niniak mamak harus bisa menyesuaikan keadaan saat ini, kita juga harus menguasai ilmu dan tehnolgi (IT) agar kita tahu juga apa yang sedang dikerjakan anak kemenakan,” kata Muslim Kasim ketika memberikan kata sambutan.

Menurut Muslim Kasim, berbagai upaya pembangunan karakter telah dilakukan untuk memperbaiki dan mempertahankan kelangsungan Adat Minangkabau. “Alangkah eloknya, jika ninik mamak menguasai IT dan bisa berbagai ilmu dengan generasi muda atau anak kemenakan melalui kecanggihan tehnologi tersebut,” kata mantan Bupati Padang Pariaman dua periode tersebut.

Kemudian, kata Muslim Kasim, semoga dengan diadakannya Musda LKAAM  ini dapat memberikan masukan dan manfaat bagi masyarakat Sumatera Barat atau masyarakat Minangkabau.

Adapun thema Musda LKAAM X Padang Pariaman tersebut;”Strategi Pemahaman dan Penerapan Lambang Adat dan Budaya Adat Minangkabau dari Tokoh Adat dan Bundo Kanduang berdasarkan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah Untuk Membangun Nagari Dari Pucuak Sampai Urek”. 

Kehadiran Bupati Tanah Datar, Shadiq Pasadigque dan Bupati Solok, Syamsu Rahim dan Pucuk Pimpinan LKAAM Sumatera Barat, sebagai nara sumber.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan hymne Bundo Kanduang yang dibawakan oleh Kelompok Bundo Kanduang Kabupaten Padang Pariaman.

Selanjutnya laporan ketua panitia disampaikan oleh Dt. Rang Kayo Mudo.  “Semoga acara ini dapat terlaksana dengan baik dan dapat mencapai mufakat dari musyawrah yang kita lakukan ini, sehingga peranan ninik mamak dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di tanah Minangkabau,” ucapnya.

Menurut Dt Rang Kayo Mudo,  kalaulah dilayangkan ingatan kembali pada suasana Musda LKAAM, Mei 2008 lalu, dapat dilihat perkembangan pembangunan Padang Pariaman, yang jauh lebih baik dan meningkat. “ Semua dikarenakan kesepakatan ninik mamak Kabupaten Padang Pariaman untuk menyediakan lahan untuk pembangunan dan kemajuan Padang Pariaman dan Sumatera Barat pada umumnya,” katanya. 

Sementara Ketua LKAAM Sumatera Barat menyebutkan, LKAAM Provinsi  mendapat bantuan pembangunan gedung dan kantor, yang lahannya bantuan dari Pemda Sumbar melalui BNPB. “Rencananya, Gedung itu akan diberi nama  Payuang Panji Marawa Basa,” ucapnya.

Kenapa BNPB begitu jatuh hati kepada LKAAM ? Sebetulnya bukan LKAAM nya, namun rakyat Sumatera Barat yang menjadi perhatian dari BNPB karena banyak kearifan local masyarakat adat Minangkabau yang dijadikan kajian dalam metode penanggulangan bencana, sehinga berkali-kali kegiatan nasional dan internasional tentang mitigasi bencana diadakan di daerah ini. (HUMAS SUMBAR)

google+

linkedin