BIJAK ONLINE (Malaysia)-Asfar Tanjung, salah seorang
wartawan senior yang juga anggota PWI Sumatera Barat dan alumni Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang berhasil meraih gelar
Doktor bidang Manajemen Pendidikan, setelah selesai mengikuti Ujian Viva
Disertasi di Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Tanjong Malim Perak Malaysia,
Kamis (11/12) lalu dihadapan tim penguji 7 orang dosen
senior yang berasal dari dalam dan luar
kampus UPSI Malaysia .
Pada Ujian Viva
Disertasi tersebut Asfar Tanjung menyampaikan dan membentangkan Disertasi berjudul
“Pengaruh Kompetensi dan Kepuasan Kerja Guru terhadap Prestasi Kerja Guru
Sekolah Menengah Atas di Kota Pariaman”,
Dalam kajiannya
disertasi setebal 400 halaman itu, Asfar
Tanjung menyampaikan bahwa pengaruh
kompetensi dan kepuasan kerja seorang
guru sangat dominan untuk meningkatkan prestasi kerja guru, karena kompetensi adalah sebuah kecakapan dan
kemampuan, maka kalau kompetensi kurang, hal itu akan berdampak terhadap hasil
dari produk, dan produk yang dihasilkan
oleh seorang guru yang memahami dan mendalami kompetensi adalah
menghasilkan lulusan yang bermutu dan berkualitas.
Dalam penyelidikan
dilapangan secara umum , bahwa kompetensi guru sangat rendah, dan pada Uji Kompetensi Guru (UKG) yang telah
dilakukan oleh lembaga pendidikan di tanah air ini secara nasional masih banyak guru yang tidak lulus
uji kompetensi Guru, dampaknya juga berimbas kepada mutu dan kwalitas lulusan
sekolah.
Makanya menurut Asfar Tanjung, untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu
pendidikan disamping persoalan lain yang
paling dominan adalah peningkataan kompetensi guru, karena guru yang memiliki
kompetensi diharapkan bisa
dijadikan sebagai guru yang profesional.
Pemberian sertifikat Guru Profesional kepada guru yang sudah memperoleh sijil
Sertifikasi ternyata belum lagi bisa
memberikan perbaikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di tanah air, karena
pernyataan guru profesional baru diberikan di tingkat sertifikat sertifikasi,
dan seharusnya selaras dengan kenyataan.
Sehubungan
masalah standar layanan pendidikan dan
kompetensi guru yang masih rendah Mendikbud Anies Baswedan baru baru ini
dalam blusukannnya ke sekolah sekolah dimuat mass media, menyatakan bahwa pendidikan di Indonesia Gawat Darurat yang menemukan data mengenanai hasil buruk
yang dicapai pendidikan Indonesia yang
disebabkan bahwa 75 % sekolah di
Indonesia tidak memenuhi standar layanan
minimal pendidikan dan nilai rata rata
kompetensi guru di indoneisa hanya mencapai 44, 5 persen itu memang terbukti dan sesuai dengan
hasil kajian yang dilakukan dalam disertasi
yang dibahas Asfar Tanjung.
Untuk langkah kedepan kajian dari hasil disertasi yang
dibahas oleh Asfar Tanjung, diharapkan bisa memberikan sumbangan pemikiran untuk menjawab tantangan kerisauan pendidikan
yang dikatakan Anis Bawesdan bahwa
pendidikan Indonesia Gawat Darurat, karena kalau hal itu dibiarkan, tanpa ada
peningkatan kompetensi seorang guru mustahil akan bisa diperbaiki.
Perhatian khusus
setiap kepala daerah baik itu bupati atau walikota sangat diperlukan
kepiawaiannya dalam memajukan dan meningkatkan mutu pendidikan didaerahnya,
makanya kedepan setiap kepala daerah harus ikut juga mendalami arti dan makna
kependidikan, apalagi kepala daerah banyak tidak punya latar belakang khusus
mendalami kependidikan, ada yang berasal
dari birokrat, politisi, pengusaha dan lain sebagainya, makanya diawal tugasnya
harus dibekali dengan wawasan kependidikan, agar mutu pendidikan didaerahnya
bisa lebih baik dan berkembang.
Kompetensi
yang dibahas dan dikembangkan oleh Asfar Tanjung dalam kajiannnya ada 6
komepetensi, kalau sebelumnya sesuai dengan UU tentang Guru dan dosen No 14 tahun 2005 , di jelaskan bahwa
kompetensi ada 4 meliputi, kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan
kompetensi profesional. Dan berdasarkan teori perlu dikembangkan lagi dan ditambahkan 2 kopetensi lagi yakni kopetensi Intelektual
dan Kompetensi sipritual, agar seorang guru sebagai tenaga pendidik benar benar memahami apalagi moto seorang
guru itu adalah digugu dan ditiru, makanya
perlu memiliki kompetensi intelektual dan sipritual.
Dalam
kenyataan dilapangan menurut Asfar Tanjung, yang sehari hari juga bertugas sebagai pendidikan agama dan juga
seorang asesor dan pengurus Badan Akreditasi Propinsi (BAP) Sekolah / Madrasah propinsi Sumatera
Barat, memang menemukan standar layanan
pendidikan masih kurang dan tingkat kompetensi guru masih rendah dan kedepan
harus jadi perhatian bagi penyelenggara pendidikan dan kepala daerah se
Sumatera Barat, agar mutu pendidikan didaerah ini lebih baik dan berkembang.
Menurut
Asfar Tanjung, putra Padusunan Pariaman
yang kini berusia 53 tahun, bahwa
keinginan kuliah dan memperdalam ilmu dalam bidang manajemen pendidikan ini ,
adalah sebagai tuntutan untuk ikut membangun SDM daerah dalam bidang
pendidikan, dan beliau mulai kuliah di
Universiti Pendidikan Sultan Idris yang berlokasi di Tanjong Malim Perak
Malaysia ini sejak September 2011 lalu
dan menyesaikan dalam tempo waktu 6 semester, dan Insya Allah apa yang diperoleh bisa di sumbangkan kelak
untuk kejayaan bangsa dan negara. (fratelo)