BIJAK ONLINE (Padang)-Sekretaris Jenderal Kwarnas Gerakan Pramuka, Yudi Suyoto menegaskan, Kwartir Nasional dan Kwarnas Gerakan Pramuka akan meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  untuk mempertahankan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib dalam dunia pendidikan.
“Kegiatan Pramuka  mampu membentuk pelajar menjadi manusia berkarakter,  makanya pada kurikulum 2013,  kegiatan  Pramuka ditetapkan sebagai ekstrakurikuler wajib, tapi kini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Anis Baswedan menghentikan kurikulum 2013,”  kata Yudi Suyoto Sekretaris Jenderal Kwarnas Gerakan Pramuka, usai membuka Raimuna Daerah Sumatera Barat di Bumi Perkemahan Pramuka Padang Besi, Kota Padang, Senin siang (22/12).
Menurut Yudi,  kini pelaksanaan kurikulum  mengacu pada kurikulum 2006 dan dengan demikian, Pramuka tidak lagi menjadi ekstrakurikuler wajib di seluruh sekolah.
Kemudian, kata Yudi, Pramuka ini kan tidak hanya membentuk karakter siswa, bahkan guru dan kepala sekolah nantinya juga akan dilatih. Ini sebenarnya dampaknya luar biasa. Kalau sampai pramuka dihapus, ya nantinya pramuka akan kembali hanya menjadi seragam saja. Esensinya sebagai pembentuk karakter, sebagai gerakan mencintai tanah air, pasti akan hilang. 

“Untuk itu kita akan menghadap pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bagaimana caranya Pramuka jadi ekskul wajib,” tegasnya. (DODIK/HUMAS SUMBAR)

google+

linkedin