DR Syahrial Bachtiar pakai toga dan kacamata
BIJAK ONLINE-Sebagai mantan Kepala Dinas Dispora Sumatera Barat, DR Syahrial Bachtiar menyatakan rasa kaget dan terkejut begitu mendapatkan informasi tentang kekalahan kesebelasan SMAN 5 Padang yang diperkuat pemain PPLP sepakbola Padang dari SMA Kartika dalam babak penyisihan Kompetisi LPI 2014, yang dibuka Menpora, Roy Suryo, Rabu 24 September 2014 lalu.
 
“Pelatih di PPLP harus melakukan evaluasi dan koreksi, serta meningkatkan pengawasan terhadap pemain,” kata DR Syahrial Bachtiar ketika dikonformasikan Tabloid Bijak, Kamis, 2 Oktober 2014 lalu.
 
Menurut Syahrial Bachtiar, sewaktu dirinya masih menjadi Kadispora Padang pernah melakukan sidak ke PPLP tersebut. “Saya melihat waktu itu, tak ada anak didik yang berlatih sepakbola di pagi hari dan waktu itu saya anjurkan untuk berlatih dipagi hari,” katanya.
 
Kemudian, kata Ketua KONI Sumbar ini, perlu juga  dilakukan pengawasan tentang kedisiplinan anak didik di PPLP, yang sering keluar malam dan begadang hingga larut malam. “Jadi persoalan pengawasan di PPLP, harus selalu ditingkat, karena yang namanya anak-anak tentu sukanya keluyuran malam dan suka begadang hingga dinihari,” tambah Syahrail Bachtiar yang juga PR III UNP ini.
 
Kegagalan SMAN 5 Padang yang diiperkuat anak didik PPLP, kata Syahrial Bachtiar, jelas akan menghebohkan dan akan jadi bahan pembicaraan guru olarha, pelatih sepakbola dan termasuk wartawan. “Kenapa? Karena anak didik di PPLP kerjanya hanya belajar dan berlatih sepakbola, dan sementara semua biayanya sekolah dibiayai negara melalui APBD dan APBN,” kata pelatih tenis lapangan ini.
 
Tadi, setelah diwawancarai, kata Syahrial Bachtiar, dirinya sengaja menghubungi Kadispora Sumbar.”Saya dapat informasi, kalau kekalahan SMAN 5, karena diperkuat pemain PPLP yang baru masuk, ya begitulah jawabannya,” tambahnya.
 
Sementara Sekretaris Kadispora Sumbar, Adib Fikri enggan mengangkat telepon dan ketika di SMS dijawabnya;”Bagusnya kepengola PPLP saja.:
Secara terpisah, Rino Agus Putra mahasiswa FIK UNP menegaskan, kalau kekalahan SMAN 5 Padang yang bermaterikan pemain dari PPLP Padang, sangat memalukan. “Kekalahan mereka itu karena menganggap remeh lawan,” ujarnya.
 
Kemudian, kata Rino, apapun dalih dan alasannya, kekelahan SMAN 5 yang diperkuat pemain PPLP itu, suatu tragedy yang bagi PPLP yang tersingkir di babak penyisihan dari kesebelasan yang tak diunggulkan. “Seharusnya, pengelola dan pelatih di PPLP harus intropeksi diri, karena LPI bukan pertandingan ujicoba, tetapi turnamen yang bergensi karena dibuka Menpora, Roy Suryo,” tambahnya. (Y a)
   

google+

linkedin