Pelatih Dedi Umar memberi motibasi pemain SMAN5
BIJAK ONLINE-Ketua Tim Investigasi LSM Mamak Ranah Minang, Jamalus Datuk Rajo Balai Gadang mencurigai adanya  permaian dalam anggaran biaya PPLP atau Diklat Sepakbola, seperti  pembelian  baju, sepatu, dan  dan anggaran biaya makan anak didik.
“Khusus melacak dugaan KKN di diklat sepakbola, LSM Mamak sengaja membentuk tim untuk menelusuri masalah anggaran biaya di PPLP atau diklat sepabola tersebut,” kata Jamalus Datuk Rajo Balai Gadang, Kamis, 2 Oktober 2014.
Menurut Jamalaus, pembetukan tim investigasi, lebih untuk mempercepat pengumpulan data dan fakta tentang adanya kecurigaan dalam anggaran biaya PPLP atau diklat sepakbola. “Kita dapat informasi, kalau makan anak didik di diklat sepakbola itu tak memenuh unsur empat sehat lima sempurna, dan akan kita cocokkan dengan anggaran biaya yang telah dianggarkan,” katanya.
Kemudian, kata Jamalus, apakah masalah biaya makan di diklat sepakbola itu ditenderkan atau bagaimana?. Atau, pandai-pandai pengelola dan pelatihnya saja. “Sementara masalah makan dan kecukupan gizi sangat menentukan dalam peningkatan prestasi anak didik di diklat sepakbola tersebut,” kata pengusaha rumah makan ini, sembari menambahkan, sebenarnya masalah dugaan KKN di diklat sepakbola itu telah lama masuk agenda dan teringat kembali setelah SMAN 5 yang diperkuat pemain diklat sepkbola kalah dari SMA Kartika 1-2 di LPI 2014

Begitu juga halnya dengan pembelian baju, sepatu, serta sarana pendukung lainnya. “Kita menduga ada pemainan dalam setiap pembelian kebutuhan diklat sepakbola dan bahkan juga disinyalir,  ada oknum yang menguasai pembelian semua barang di diklat sepakboal,”kata Jamalus.

Secara terpisah, Sekretaris Dispora Padang, Adib Fikri ketika dihubungi melalui handphonenya tak meangkat dan ketika di SMS dijawabnya;"Bagusnya ditanyakan ke pengelola PPLP saja." (Y a)
 

google+

linkedin