BIJAK ONLINE (PADANG)-Sebagai salah seorang peserta lomba menulis berita cepat, tepat dan akurat yang dilaksanakan Bara Online Media bekerjasama dengan Humas Pemko Padang, Holy Adip dari Harian Haluan Padang membuat judul beritanya;"Tekad James Memungut Sampah, Menginspirasi Warga Peduli Kebersihan Lingkungan."

Dari 128 wartawan dari berbagai media cetak, elekrtronik, online yang mendaftarkan diri, hanya 68 wartawan yang mengikuti acara pembukaan dan yang mengembalikan berita hanya 38 wartawan.

Kemudian, dewan juri yang terdiri, Pimred Harian Singgalang, Khairul Jasmi, Pimred Harian Padang Ekpres (Jawa Pos Grup), Nasrian Bahzen, Pimred Harian Haluan Padang, Rahmatul Akbar, Pemred Harian Metro Andalas, Eko Y ance dan Pimred Suara Padang.com, Jhon Edwar Rhony, melali rapat memutuskan Holy
Adip sebagai juara pertama. Penilain dewan juri hanya dua kategori, tepat dan akurat. Alasannya, kategori cepat tak bisa dinilai, karena pihak panitia tidak melengkapi sarana untuk penulisan berita secara cepat.

Baca juga berita yang di tulis Holy Adip:

GANG Mela yang terletak di RT 004/ RW 006, Kelurahan Kampung Lapai, Kecamatan Naggalo, merupakan kampung kecil di sudut Kota Padang yang kebersihan lingkungannya terjaga. Dari pagi hingga malam hari, sulit menemukan sampah berserakan di sana, kecuali dibuang oleh orang yang bukan warga setempat yang melintas di sana.Di saluran pembuangan air, air lancar mengalir sebab tak ada sampah yang menghambat. Tidak hanya kebersihan, keasrian dan keindahan lingkungan juga terjaga. Di depan rumah warga, terdapat tumbuh-tumbuhan yang ditanam di pinggir pagar. Selain untuk mengimbangi panas hawa matahari, tumbuhan itu juga sebagai penghias halaman.

Meski bukan merupakan kawasan objek wisata, Gang Mela menjadi salah satu tempat di Kota Padang yang nyaman untuk dikunjungi.
+
Di balik kebersihan, keasrian dan keindahan lingkungan Gang Mela, terdapat seorang tokoh yang berperan untuk mewujudkan itu semua. Adalah James (52), seorang koki di sebuah hotel ternama di Kota Padang, yang menginspirasi warga sekitar untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan.

Mulai pukul 7.00 WIB, James mendorong gerobak pengangkut sampah di sepanjang jalan Gang Mela. Matanya awas terhadap sampah kecil sekali pun. Setelah gerobaknya penuh oleh sampah, ia mengantarkan sampah tersebut ke kontainer sampah di depan kantor Badan Pelestarian Kesehatan Sumatera Barat, di Jalan Gajah Mada, Gunung Pangilun, yang berjarak kurang lebih 500 meter dari Gang Mela.Kontainer tersebut merupakan lokasi kontainer pembuangan sampah yang terdekat dari Gang Mela.

Tak kenal waktu, tak kenal hari, kecuali saat jam kerja di hotel, James terus memungut sampah hingga pukul 21.00 WIB. Ia istirahat memungut sampah ketika letih dan makan. Setelah itu, ia kembali melakoni pekerjaan sosialnya.

Tidak hanya sampah di jalanan dan di depan rumah warga, james juga membersihkan sampah di selokan, yang dibersihkannya sekali seminggu dengan menggunakan cangkul dan sekop.
Pada mulanya, James ditertawakan oleh warga sekitar karena mau saja memungut sampah yang dibuang oleh orang sembarangan, tanpa dibayar.

Saat diwawancarai di rumahnya, Senin (2/2), James mengatakan, ia peduli kebersihan lingkungan karena anaknya pernah diserang penyakit demam berdarah pada tahun 2009, akibat banyaknya nyamuk yang bersarang di lingkungan sekitar rumahnya. Dari kejadian itu, ia bertekad membersihkan lingkungan agar sarang nyamuk berkurang, untuk tidak menyebut sarang nyamuk habis.

“Tujuan saya sederhana: saya merasakan betul bagaimana menunggui anak saya di rumah sakit karena demam berdarah. Saya khawatir kehilangan anak saya karena penyakit demam berdarah itu mematikan. Saya tidak ingin anak-anak lain, anak-anak saudara saya, tetangga saya dan orang kampung saya, terkena penyakit serupa. Itulah mengapa saya mau memungut sampah,” ujarnya. Hari itu, ia memungut sampah hinggal pukul 11.00 WIB, sebab ia mendapat jadwal bekerja sebagai koki pukul 12.00 WIB.

Kegiatan dan kesenangan memungut sampah yang dilakukan James sejak tahun 2009 itu, terus ia lakukan hingga bertahun-tahun kemudian. Hingga pada tahun 2011, kesadaran warga mulai timbul perlahan. Warga kasihan melihat James membersihkan lingkungan sendirian. Kesadaran warga menjaga lingkungan mulai terlihat saat warga tidak lagi membuang sampah sembarangan, melainkan meletakkan di karung atau tempat sampah yang diletakkan di depan rumah.

Bagi warga yang sibuk bekerja atau sering keluar kota, membayar sejumlah uang kepada James atas jasa membersihkan sampah di depan rumahnya.

“Saya tidak mengharapkan imbalan, tapi kalau diberi uang, ya saya terima,” katanya berseloroh.
Warga Gang Mela juga mulai bergotong royong setiap hari Minggu, untuk membersihkan saluran pembuangan air di depan rumah dan membersihkan rumpuh yang tumbuh di tepi saluran pembuangan air.
Sejak dimulai oleh James, warga Gang Mela membersihkan lingkungan secara swadaya dan tak berharap kepada petugas kebersihan untuk membersihkan sampah di kampung mereka, karena memang petugas kebersihan tidak melewati tempat itu.

Kebersihan lingkungan di Gang Mela sangat dirasakan oleh pemilik kosan dan rumah kontrakan. “Kalau lingkungan bersih, anak-anak kos banyak kos di sini, karena tidak ada nyamuk,” ujar Wati, salah seorang pemilik kosan di Gang Mela. Gang Mela merupakan kawasan kosan bagi mahasiswa yang kuliah di STKIP Sumbar, kampus Bung Hatta III, APIKES IRIS, ITP, juga bagi sekolah-sekolah yang terdapat di kawasan Gunung Pangilun.

Kepedulian warga Gang Mela menjaga kebersihan lingkungan, menular ke gang lain di sekitar Gang Mela. Warga di gang lain meletakkan karung atau bak sampah di depan rumah, yang apabila sudah penuh, dibuang ke tempat sampah.

Andai saja semua warga Kota Padang memiliki tekad seperti James dan masyarakat Gang Mela pada umumnya, maka program Pemerintah Kota Padang untuk mewujudkan Padang menjadi kota bersih dan meraih penghargaan Adipura, akan tercapai. (Holy Adib)

Teks foto: Seorang warga Gang Mela, Kelurahan Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, mengangkut sampah rumahnya dengan gerobak tempat pembuangan sampah terdekat, Senin (2/2). Kesadaran masyarakat Gang Mela membuang sampah ke tempat sampah, terinspirasi oleh seorang warga bernama James yang membersihkan lingkungan tanpa dibayar. HOLY ADIB


google+

linkedin