BIJAK ONLINE (Jakarta)-Kian deras.Begitulah gambaran sekilas tentang dukunan dari masyarakat agar Gubernur DKI Ahok mundur, ditegah polemik hak angket DPRD DKI Jakarta. Bahkan ratusan masa yang tergabung dalam melakukan menggelar aksi unjuk rasa didepan gedung DPRD DKI Jakarta, masa menilai kepemimpinan Ahok selama seratus tidak menepati janjinya.

Sementara itu Kamis pagi DPRD DKI Jakarta bersidang hak angket atas Gubernur Basuki caya Purnama yg dihadiri sebanyak 91 orang dari 10 Fraksi yang di pimpin langsung oleh Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi. 

Sidang di awali dengan pemaparan sidang dan dilanjukan dengan Hak angket oleh perwakilan dari 10 fraksi menilai gubernu Basuki Cahyo Purnama melanggar perda dan Permain tentang pemerintahan daerah dan pengelolan keuangan daerah.

Menurut Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias H Lulung menantang balik Ahok, bahwa Ahok selama berada di Jakarta belum menunjukkan hasil kerja. Ia mencontohkan salah satu indikator kegagalan Ahok ialah nilai Sisa Lebih Anggaran (SILPA) tahun 2014 yang mencapai Rp 8,9 triliun. 
Selain itu, Lulung juga mengkritisi kebijakan perombakan PNS setiap tiga bulan yang dinilai bakal menciptakan ketidakstabilan pada pemerintahan.

Lulung juga tidak setuju dengan sikap Ahok yang kerap menuding DPRD adalah sarang koruptor. Ia pun menantang Ahok untuk membuktikan tudingan-tudingan tersebut. “PNS dibawah kepemimpinan Ahok di bikin pusing, apalagi nama Haji Lulung, buktiin,” tuturnya Lulung usai rapat paripurna di Gedung DPRD, Jakarta, Kamis (26/2/2015).

Selanjutnya Lulung yang kerap di sapa Bang Haji tambahkan lagi
“Kami punya anak, punya menantu terus dikatakan korupsi. Enak aja. Dia (Ahok) melakukan pencitraan tapi mukulin kita, Jangan dong.  Tidak harus membenci kami,” ungkapnya.

Hari ini, Hak angket untuk Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akhirnya resmi disahkan oleh DPRD DKI Jakarta. Sepuluh fraksi di Dewan yang menyetujui secara bulat usul hak angket tersebut.(syaiful anwar)

google+

linkedin