BIJAK ONLINE (PADANG) - Tampaknya, keinginan dan keberanian  Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah untuk melakukan peninjuan langsung terhadap hulu Sungai Batang Kuranji atau Sungai Janiah yang terletak di Kecamatan Pauh perlu diaplus, Soalnya, perjalanan menuju lokasi dimulai, Jumat, 27 Februari 2015 siang, dengan melewati medan yang berat.

Rombongan Walikota Padang, juga diikuti Kabag Humas dan Protokol, Mursalim dan seorang warga setempat selaku pemandu jalan, Rajo Bujang, serta beberapa orang staf, Mahyeldi melintasi jalan setapak yang mendaki serta menyusuri sungai deras dan berbatu.

Rombongan sampai menjelang maghrib di tenda Posko Tim Pembersih Hulu Sungai di kawasan hutan Padang Janiah yang berjarak sekitar 8 kilometer dari Batu Busuak, Lambung Bukik untuk kemudian akan bermalam di posko tersebut.

Pada malam harinya, suasana di posko sempat diwarnai ketegangan karena kabar tersesatnya Camat Pauh Wardas tanjung bersama dua orang lainnya yang terpisah dari rombongan Walikota. Upaya pencarian dilakukan oleh personel BPBD dan beberapa orang relawan.

Alhasil, Wardas Tanjung dan dua orang lainnya ditemukan oleh warga setempat dan diantarkan ke Posko menjelang tengah malam, setelah empat jam lamanya tersesat.

Terkait kegiatan pembersihan di hulu sungai tersebut, sudah dilaksanakan oleh personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) serta beberapa SKPD sejak Senin (23/2) lalu.

Menurut Walikota, pembersihan di bagian hulu ini dilakukan guna mengantisipasi terjadinya banjir bandang seperti yang terjadi pada 2012 lalu. Dimana kawasan Limau Manih, Lambung Bukik dan sekitarnya dihondoh galodo dahsyat. Puluhan bangunan rumah dan fasilitas pendidikan serta masjid rusak, serta puluhan ekor ternak hanyut dan puluhan hektar lahan pertanian terendam. 

”Ini diakibatkan penyumbatan di bagian hulu oleh material lumpur, batu dan kayu sehingga terbentuknya waduk yang sewaktu - waktu rentan ambrol. Terlebih dengan meningkatnya volume air karena intensitas hujan yang tinggi. Inilah yang menyebakan terjadinya banjir bandang," kata Mahyeldi di Batu Busuak, Sabtu (28/2), sekembali dari peninjauan.

Lebih lanjut Mahyeldi mengatakan, di hulu Batang Kuranji yang disebut Patamuan dimana terdapat pertemuan sungai Padang Janiah dan sungai Padang Karuah direncanakan pembangunan jembatan serta akses jalan yang lebih baik. Sebab di kawasan tersebut terdapat banyak tanaman masyarakat seperti duku, manggis dan durian.

"Sesuai harapan masyarakat, kita rencanakan pembangunan jembatan agar nantinya memudahkan warga membawa hasil panen apabila musim,” ujarnya.

Hal itu diamini pemuka masyarakat yang menjadi pemandu rombongan Walikota dalam perjalanan tersebut. Rajo Bujang mengungkapkan, harapan masyarakat Batu Busuak agar akses jalan menuju Patamuan diperbaiki termasuk pembangunan sebuah jembatan.

"Di kawasan Patamuan itu banyak tanaman masyarakat yang menghasilkan. Tetapi jarang hasilnya maksimal dapat dimanfaatkan karena sulitnya medan yang harus di tempuh oleh warga,” tutur Rajo Bujang.

Selain itu, ia berterima kasih atas perhatian Pemerintah Kota Padang untuk melakukan pembersihan hulu sungai untuk mengantisipasi terjadinya banjir bandang."Selama ini kami was-was bila curah hujan tinggi. Takut banjir bandang akan melanda kampung kami,” katanya. (Humas-Padang)

google+

linkedin