BIJAK ONLINE (SOLOK)-Anggota DPR RI asal Pemilihan sumatera Barat, Cap. H. Epyardi Asda, M. Mar, menyatakan siap memimpin Sumatera Barat, dengan ikut mencalonkan diri menjadi kandidat Balon Gubernur Sumatera Barat, priode 2015-2020.

“Saya sudah menyatakan siap untuk maju sebagai salah seorang kandidat calon Gubernur Sumatera Barat mendatang. Saya juga sudah diusung oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sumatera Barat,”  tutur Epyardi Asda,  Kamis (18/2). 

Kepastian Epyardi Asda untuk ikut bersaing menjadi bakal calon Gubernur Sumbar pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) mendatang, tampaknya sudah tidak bisa diragukan lagi. Bahkan menurut Epyardi Asda, beberapa Partai besar seperti Nasdem dan Gerindra siap menjadi koalisi pada pertarungan menuju kursi empuk di Jalan sudirman Kota Padang itu.

Ditambahkan Epyardi Asda, untuk maju menjadi bakal calon Gubernur, Partai PPP harus harus berkoalisi dengan partai lain. Karena satu partai saja tidak cukup suara untuk ikut bersaing sesuai ketentuan yang ada, yakni minimal partai tersebut harus memiliki 13 kursi di DPRD Sumbar. “Sebelumnya Partai PPP, sudah melakukan penjajakan dengan partai Gerindra dan Nasdem, untuk mengusung bakal calon Gubernur Sumbar mendatang,” terang politisi yang dikenal tegas tersebut.

Sementara itu, Epyardi belum menjelaskan siapa bakal calon Wakil Gubernur yang akan mendampingi dirinya. “Sampai saat ini kita masih terus melakukan loby-loby dengan partai lain, agar koalisi bisa kokoh,” terang putra Singkarak ini. 

Meskipun partai PPP masih mengalami persoalan ditingkat pusat dengan munculnya dua kubu kepemimpinan, namun untuk daerah tidak berpengaruh karena untuk maju sebagai kandidat bakal calon Gubernur, yang akan menandatangani adalah yakni Ketua serta sekretaris PPP Sumbar DPW Partai PPP Sumbar. 

“Kita berharap agar masa mendatang, Sumbar bisa dipimpin oleh putra daerah pilihan. Dan yang akan menentukan pilihan pemimpin di Sumbar adalah masyarakat Sumbar sendiri. Siapapun calon yang akan muncul, mari serahkan semua kepada masyarakat. Kalau saya yang dipilih, berarti masyarakat memberi amanah kepada saya. Tapi kalaupun nanti tidak terpilih, mungkin saya belum dipercaya masyarakat dan Tuhan,” tutur Epyardi Asda mengakhiri (wandy) 

google+

linkedin