BIJAK ONLINE (SOLOK)-Melemahnya kurs rupiah terhadap dollar Amerika yang disebabkan makin peliknya suhu politik di tanah air dan luar negeri, akhirnya berimbas pada harga ikan kering atau ikan asin di pasar Raya Solok. Perubahan harga yang cukup signifikan ini, tentunya membuwat pedangang kena kanker (Kantong Kering) menyulitkan masyarakat untuk menikmati ikan kering.

“Akhirnya kita sebagai masyarakat kecil dengan penghasilan sangat rendah, yang terkena dan mengalami langsung. Makanan masyarakat berpenghasilan kecil, cuman ikan kering atau ikan asin,” ungkap Yulasni,(45) warga Simpang Rumbio Kota Solok secara jujur kepada, Jum'at (16/10) yang sedang membeli ikan kering di Pasar Raya solok. 

Yulasni, menambahkan, sebelumnya harga ikan kering atau ikan asin yang dijual pedagang di pasar raya solok, itu Rp 40.000 per kilogram. Kini telah berubah harga menjadi Rp 100.000 per kilogram. “Tentunya ini harga yang tidak stabil. Ini akibat melemahnya kurs rupiah terhadap dollar Amerika. Saya tinggal di desa, sehingga saya datang hanya untuk membeli ikan kering,” tambahnya lagi. Sebagai masyarakat kecil dengan berpenghasilan sangat rendah, tentunya dengan kenaikan harga ikan kering ini telah memberatkan pihaknya. Untuk itu, pihaknya meminta dinas terkait agar boleh memantau dan menetralkan harga pasar.

“Ya, sambil menanti rupiah kembali posisi normal, saya meminta dinas terkait untuk kalau boleh menetralkan harga pasar. Jika tidak, maka pedagang yang akan meraup keuntungan. Dan  kami masyarakat kecil tetap kecil seperti ini,” imbuhnya berharap. 

Berdasarkan pantauan, di Pasar Raya solok, ternyata harga ikan kering atau ikan asin berubah harga dan benar adanya. Namun, kenaikan terjadi pada semua pedagang. Sedangkan pedagang biasa menjual ikan kering beralih usaha menjual Tau dan Tempe. Karena menurutnya, sudah dua bulan terkahir harga ikan teri, ikan balah, ikan bilih dan lain sebagainya, melonjak dratis, “gimana saya mau menjual kepada konsumen dengan harga segitu, kata Saipul  salah satu pedangang beralih profesi itu. Saya tak berani ambil resiko jika menjual ikan kering ini. Saya menjaga relasi dengan pembeli. Biarlah untuk sementara saya ganti bahan danganggan dulu sampai harga ikan turun dari penyalur. Namanya rejeki tidak akan kemana juga kok,” ungkap Saipul mantan pedagang ikan kering. 

Informasi yang didapat dari beberapa pedangan ikan teri di pasar, penyebab kenaikan ikan teri disebabkan kememburukan cuaca yang terjadi beberapa bulan terakhir kini berimbas pada melambungnya harga ikan asin di pasaran. Persediaan ikan semakin menipis dan berimbas pada pasokan ke pasar tradisional. ‘’Hampir semua jenis ikan laut naik, ini karena cuaca buruk, sehingga nelayan tidak berlayar karena ombaknya tinggi. Jadi persediaan dagangan kami memang semakin sedikit dan harga terus naik, terutama dalam dua satu bulan terakhir,’’ ujar, Anis (32), penjual ikan asin di Pasar Raya Solok. 

Disebutkan, jenis ikan yang harganya naik antara lain ikan air tawar dari Rp 25.000 per kilogram menjadi Rp 30.000 per kilogram. Ikan teri dari Rp 65.000/kg menjadi Rp 100.000/kg, ikan balah, 65000/kg menjadi 100.000/kg. Sementara ikan bilih maninjau 100.000/kg menjadi 200.000/kg.

Pasokan Tersendat Anis sendiri biasanya mendapat pasokan ikan dari maninjau , Jambi, Pulau Jawa, Padang. Namun, sudah beberapa pekan terakhir ini pasokan tesendat. Itupun harus memesan satu pekan sebelumnya baru barang datang, bahkan tak jarang dia dan pedagang ikan lainnya harus jemput bola ke tempat pelelangan ikan. Sekarang pasokannya kurang lancar, biasanya saya minta dua kuintal sekarang cuma diberi satu kuintal. Malah saya harus datang sendiri ke kerumah distributor. Belum tahu sampai kapan harga turun, namun informasi didapat dari seorang pengusaha ikan bilih kering di daerah Maninjau, mengaku terpaksa menaikkan harga ikan asin produksinya. Dengan kenaikan harga kering seperti ikan asin, ikan teri, ikan bilih, ikan balah, udang kering, ikan maledang, pedapatan Anis turun dratis dari biasanya, sebelum kenaiakn ikan kering ini omsetnya mencapai 3 juta dalam satu hari.
Namun semenjak satu bulan terakhir omset penjualan perhari dalam satu hari untuk menadapatkan uang lima ratus tibu saja susah,” jelas Anis (Wan/Van)

google+

linkedin