BIJAK ONLINE (Dharmasraya)-Ketua Tim Investigasi LSM Mamak Ranah Minang, Djamalus Datuk Rajo Balai Gadang, mensinyalir ada aktor intelektual yang membeking masyarakat penambang emas ilegal di areal pertambangan di Sungai Pinang, Kenagarian Durian Sampai, Kecamatan Sambilan Koto. Kabupaten Dharmasraya, Senin, (26/10) lalu, yang menewaskan Toni (25) Nagari Kotobaru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.

"Kami di LSM Mamak telah membentuk tim untuk melacak dan mengumpulkan informasi siapa aktor di belakang penambangan emas ilegal tersebut," kata Djamalus kepada Tabloid Bijak, Rabu, 28 Oktober 2015. 

Menurut Djamalus, berdasarkan dari bisik-bisik warga masyarakat di sekitar tambang emas ilegal, disinyalir  ada oknum dari TNI yang kesatuannya tak mungkinlah di ekpos, karena menyangkut nama baik korp dan kepastian hasil investigasi. "Yang jelas, kami sudah menduga kuat oknumnya dan kesatuannya," kata anggota jemaah tabliq ini.

Kini, kata Djamalus, tim investigasi LSM Mamak sudah ke lokasi untuk mengumpulakan informasi A1. "Kami juga telah mendapatkan informasi, kalau pihak kepolisian juga sedang melakukan penyelidikan," tambahnya.

Para aktor di belakang masyarakat penambang ini, kata Djamalus, selama ini selalu mengatasnamakan masyarakat dengan dalih untuk cari makan dan bukan cari kaya. "Tapi sayangnya, mereka mengabaikan kerusakan lingkungan dan keruhnya air Sungai Dareh," kata aktifis yang vokal ini. (PRB) 

google+

linkedin