BIJAK ONLINE (SOLOK)-Kondisi mobil pemadam kebakaran di  Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemadam kebakaran Kota Solok, sangat memprihatinkan, sehingga menyulitkan petugas untuk melaksanakan tugasnya. 

“Dari lima unit kendaraan Damkar yang kami miliki saat ini hanya tiga yang bisa dipakai, sementara dua diantaranya mengalami kerusakan yang cukup parah karena memang kendaraanya sudah tua,“ kata Kasi Damkar dan Kesiapsiangaan BPBD Kota Solok, Iklas Dt Nan Basa SH,  Selasa, 27 Oktober 2015.

Menurut Iklas,  dirinya berserta teman-teman karyawan di unit Damkar, selalu dihantui kekhawatiran saat menjalankan tugas karena minimnya peralatan yang standar. Padahal pekerjaan tersebut bertaruh nyawa dan berkejaran dengan api. “Sejumlah alat pengaman bagi para petugas pun sudah tidak lengkap dimiliki oleh angota pemadam kebakaran, misalnya seperti helm hingga baju tahan panas sudah tidak dimiliki lagi,” ungkapnya.

Namun sejauh ini lajut Iklas ,dirinya bersama rekan-rekannya tidak pernah berputus asa dan menyerah saat harus mengatasi kebakaran. “Meski dengan kondisi seadanya kami tidak pernah patah semangat, jika sedang tidak ada peristiwa kebakaran kami selalu mobile ke sejumlah lapangan yang berada di kota solok, untuk memastikan keadaan aman dari ancaman kebakaran,”paparnya.

Minimnya peregkapan di unit Damkar Kota Solok tersebut juga dibenarkan Deval salah satu pelaksana operasional Damkar Kota Solok. Menurutnya perlengkapan yang dimiliki Damkar kota solok saat ini jauh tertinggal jika dibandingkan dengan Kabupaten/ Kota lainnya yang ada di Sumatera Barat. “Memang sejauh ini kami belum mendapatkan perhatian penuh dari pihak pemerintah terkait pengadaan perlengkapan alat damkar ini, disisi lain masyarakat menilai kinerja anggota damkar lamban dalam bertindak, sementara peralatan yang kami miliki belum memadai dalam bertugas,” jelanya.

Dia menegaskan pihaknya tidak dapat menjalankan tugasnya dengan maksimal jika kebetulan terjadi peristiwa kebakaran bersamaan didaerah berbeda. “Para petugas terpaksa tidak bisa menanggulangi bila terjadinya kebakaraan dalam waktu bersamaan karena dari empat zona yakni kota solok hanya bisa menepatkan satu Pos di kota saja”. Imbuhnya

Padahal diakui Deval, idealnya dalam satu zona disediakan 2 unit mobil Damkar, jika ingin maksimal dalam menangani peristiwa kebakaran yang sering terjadi dalam waktu bersamaan.  “Sejauh ini para petugas hanya bisa memaksimalkan tugasnya untuk mengatasi berbagai peristiwa kebakaran yang terjadi diseputar daerah terdekat saja”, tegasnya.

Disisi lain, Kasi Damkar Iklas Dt Nan Basa, juga mengakui kesiapan petugas pemadam kebakaran dalam menanggulangi setiap peristiwa kebakaran di Kota Solok memang belum bisa dilakukan semaksimal mungkin. Hal ini dikarenakan kurangnya peralatan pemadam kebakaran (damkar) milik Pemko Solok. “Mobil damkar yang dimiliki Pemko Solok untuk menjalankan tugasnya belum memadai dan belum bisa semaksimal mungkin. Tidak hanya dari kurangnya jumlah personil, peralatan misalnya rompi, helm, sepatu anti api, mobil damkar serta fasilitas lainnya yang dibutuhkan memang masih jauh dari ideal,” keluh keluh Kasi Damkar itu.

Dikatakanya, seharusnya DPRD Kota Solok melakukan pengecekan terhadap peralatan mulai dari mobil dan seluruh peralatan bagi anggota pemadam kebakaran milik Pemko Solok. "Silahkan lakukan pengecekan terhadap 5 unit mobil damkar yang ada, sambung Iklas Dt Nan Basa, 1 unit diantaranya sudah rusak dan sama sekali tidak bisa difungsikan. “Sedangkan 1 unit lagi sudah berusia cukup tua dan performanya tentunya sudah tidak maksimal seperti tidak bisa berjalan kencang dan peralatan pendukung pemadam kebakarannya pun sudah sangat memprihatinkan.

Begitupun damkar yang 3 unit lagi, meskipun masih dalam kondisi cukup baik, namun peralatan di mobil masih sangat minim. Sehingga memang perlu penambahan mobil damkar baru yang siap dan cepat menghadapi bencana kebakaran,” tukasnya.

Penambahan armada Damkar untuk Kota Solok, sambungnya, sudah sangat mendesak dilakukan mengingat perumahan warga terbilang cukup padat dan rapat, bahkan bertambah setiap tahunnya. “Kondisi ini, tentunya rawan akan kebakaran dan sangat sulit dilakukan pemadaman dengan mobil damkar saat ini. Maka itu, harus dilakukan langkah antisipasi melalui dukungan pengadaan armada Damkar dan penambahan peralatan pemadam kebakaran yang representatif,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, dia juga mengimbau agar masyarakat senantiasa mewaspadai terjadinya kebakaran, khususnya di pemukiman masyarakat yang cukup padat. Kebakaran yang terjadi, disamping disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tekhnis faktor, kelalaian manusia pun punya andil besar disini.

Apakah itu karena kemalasan kita mencek instalasi listrik ataupun hal-hal sepele seperti membakar sampah tidak pada tempatnya, membakar hutan untuk ladang yang tidak sesuai dengan aturan dan banyak hal-hal lain yang pada akhirnya menyebabkan kerugian yang tidak sedikit,” tandasnya.(Wan/Van)

google+

linkedin