BIJAK ONLINE (SOLOK)-Semakin lengkap sudah penderitaan warga Kota Solok. Setelah dipanitan kabut asap, bertambah lagi dengan pemadaman aliran listrik  yang dilakukan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN)  tak beraturan dengan jadwal, sehingga membuat aktifitas kerja masyarakat tak menentu.

“Mati listrik sering terjadi sebanyak 3 sampai 4 kali dalam sehari, yang setiap mati listrik bisa sampai 2 bahkan 3 jam, tentu ini menyulitkan saya dan warga lainya, apalagi jika listrik padam pada saat jam sibuk,” kata Rama, warga Solok, yang membuka usaha warnet di Simpang Rumbio.

Menurut Rama, PLN seharusnya melakukan pemadaman pada waktu senggang, seperti malam hari, sehingga tidak menggangu aktivitas warga yang sedang bekerja sehari-hari. “kalo pada malam hari, mungkin akan jauh lebih baik, tapi tetap saja, seharusnya PLN menjamin pasokan listrik, dan tak ada pemadaman, jadinya kota kita semakin kelam, sudah gelap oleh kabut asap, ditambah listrik yang sering mati, mungkin inilah yang terjadi dan saya harap Presiden Jokowi segera mengevaluasi kinerja PLN, karena semenjak pemerintahan Pak Jokowi ada-ada saja cobaan untuk kami masyarakat,” jelas Rama.

Mungkin, Inilah yang sekarang dialami warga Kota Solok. Sudah hampir tiga bulan warga menderita  karena bencana asap. Kini harus ditambah dengan  masalah listrik padam. Tak tanggung-tanggung. Listrik padam bisa 2 sampai 3 kali sehari dengan durasi dua sampai tiga jam tiap kali pemadaman. PLN pun sangat diharapkan untuk tidak membuat warga bertambah menderita “Apa PLN mau ikutan ‘membunuh’ juga ? Harusnya durasi pemadaman bisa dikurangi,tidak sesering sekarang, tapi bisa saja, bukan hanya PLN yang salah, Pak Presiden Jokowi juga harus segera bertindak, karena ini sangat merugikan kami yang sedang terkena bencana kabut asap,”  jelas Inka warga Solok yang berprofesi menjual perabot rumah tangga di Pasar Raya Solok.

Sudah tiga bulan masyarakat Solok bergelut dengan asap ini, dan sepanjang itu pula sudah ada warga yang menjadi korban ISPA akibat keganasan asap kebakaran hutan dan lahan. Dan dua pekan terakhir ini kondisinya cukup ekstrem.  ”Ngapain PLN ikut- ikutan sibuk pula dengan kegiatannya memadamkan listrik. Harusnya ada solusi bagaimana tidak ada pemadaman. Kasihan masyarakat solok, banyak sekali cobaan yang dihadapi, selain itu Presiden Jokowi juga telah berupaya penuh untuk menuntaskan persoalan kabut asap dengan mengunjungi Sumatera, termasuk Sumbar, maka dari itu PLN harus segera bertindak menambah pasokan listrik, dan segera menghentikan proses pemadaman bergilir yang jadwalnya tak beraturan seperti ini,” sebut Aan Warga Nagari Gauang, Kabupaten Solok.

Sementara itu pihak PLN Wilayah Sumbar, Area Solok, ketika didatangi Koran Padang pada sore hari, untuk dikonfirmasi mengenai penyebab sering padamnya listrik di wilayah yang dinaunginya. Manager yang bersangkutan sedang tak ada ditempat, yang ada di Kantor hanyalah staf PLN yang tak mau berkomentar banyak, ” kami hanya staf di sini, untuk masalah listrik sering padam, kami tak mampu berbicara banyak, karena ini haruslah di jawab oleh manager. Karena manager tak ada ditempat dari tadi pagi, kami tak mampu berbuat apa-apa lagi, lebih baik ditunggu atau besok sajalah kamu kemari,” jelas Staf PLN yang tak mau disebutkan namanya.(Wan/Van)

google+

linkedin