Kabut asap makin dalam menyelimuti Kabupaten Solok, meski katanya sudah ada upaya pemadaman dari pemerintah dan bantuan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura

BIJAK ONLINE (SOLOK)-Bencana kabut asap yang melanda Kabupaten Solok dan daerah lain di Sumatera, sep[ertinya sudah dianggap hal biasa oleh masyarakat, meski kondisi udara di Kabupaten Solok makin hari makin buruk.

Selain itu, dampak dari kabut asap yang berkepanjangan ini, juga sudah berhasil melumpuhkan perekonomian masyarakat, khususnya petani hultikultura dan petani padi. Menurut tokoh masyarakat dan juga seorang petani hultikultura di Alahan Panjang, Marsal Sykur (65) kabut asap sudah membuat dirinya bersama petani lain merugi hingga ratusan juta rupiah. “Bagaimana kami para petani tidak akan rugi, waktu masih bibit saja tanaman kami sudah rusak oleh kabut asap, selain itu tanaman kami juga tidak mendapatkan cahaya matahari, sehingga tidak berkembang dan tumbuh dengan baik,” tutur Marsal Syukur, Selasa sore (19/10) di Alahan .

Sementara di kecamatan Gunung Talang, Bukit Sundi, Tigo Lurah, X Koto Singkarak, Junjung sirih dan Kubung, ratusan petani gagal panen akibab kekeringan dan kabut asap. Selain itu, bagi para petani yang masih bisa panen, mereka kebingungan menjemur gabah, karena tidak ada sinar matahari. “Ini bukan hanya sekedar bencana, tapi sudah azab yang didatangkan oleh Allah kepada kita. Sebenarnya ini dosa siapa?.” Tutur Firdaus, tokoh masyarakat nagari Sulit Air. “Kalau hanya sekedar kabut asap, tentu tidak akan berpengaruh kepada ekonomi masyarakat. Tapi akibab kabut asap yang berkepanjangan ini. Daya beli masyarakat rendah, pasar-pasar pada sepi,” tutur Firdaus.

Dilain pihak, beberapa sekolah memilih tetap menjalankan PBM, karena terlalu lama diliburkan, akan berdampak kerugian bagi pelajar. “Kita sudah memberi kebijakan lokal kepada pihak sekolah, bila ada yang mau diliburkan, silahkan saja. Sebab mau meliburkan secara bersama, kita belum dapat surat resmi dari pemerintah apakah kabut asap ini sudah berbahaya atau belum, sebab kita juga punya pimpinan,” tutur Plt Kadis  Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok, Zulfadli, SPd.  

Sebelumnya, di kota Solok yang merupakan tetangga dekat Kabupaten Solok, sebanyak Rp15 ribu siswa se-Kota Solok beberapa waktu lalu sempat diliburkan, namun saat ini sudah kembali beraktifitas seperti biasa. Kepala Dinas Pendidikan Kota Solok, Rafatli, juga mengaku kalau terus diliburkan, maka pelajar akan rugi dan banyak ketinggalan mata pelajaran. Sementara kalau terus sekolah, banyak siswa dan guru yang terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan sakit akibab kabut asap (wandy)

google+

linkedin