Tampak para pengurus IKPM Sejabodetabek, berfhoto bersama Ketua DPD IKPM, Hajjah Yevni, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok, Yondri Samin dan Camat Bukit Sundi, Jasman, bertempat di kediaman Ketua DPD IKPM di Bekasi


BIJAK ONLINE (SOLOK)-Ikatan Keluarga Perantah Muaro Peneh (IKPM) Se Jakarta, Bogor, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek), bertekad ingin membangun kampung halamannya Muaro Paneh, dengan pembangunan mental dan fisik  yang beradab dan bermantabat.

“Kami akan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk kampung halaman kami di Muarao Paneh sesuai dengan kemanpuan kami. Mudah-mudahan saudara-saudara kita yang ada di daerah lain akan mendukung langkah kita. Sebab kalau bukan kita siapa lagi yang akan kampung halamannya,” tutur Ketua DPD IKPM Muaro Paneh, Hajjah Yevni, usah mengukuhkan Ketua IPPM Muaro Paneh Sejabodetabek, Firdaus, bertempat di rumah Ketua DPD IKPM, Hajjah Yevni, di Kawasan Bekasi, Jawa Barat, dengan dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok yang juga putra asli Muaro Paneh, Walinagari Muaro Paneh, Zulfirman Talanai Sati, Camat Bukit Sundi, Jasman dan masyarakat nagari Muaro Paneh yang berada di Jabodetabek.

Ketua DPD IKPM Muaro Paneh, Hajjah Yevni, saat ini menjabat sebagai Kabag Umum Bidang Pengawasan di Mahkamah Agung RI juga menjelaskan bahwa para perantau Muaro Paneh juga akan merencanakan untuk menjadikan Pasar Ternak Muaro Paneh untuk dijadikan Badan Usaha Milik Nagari (BUMN) dan di kampung halaman juga akan dibuka Bimbel Bahasa Asing, Ketrampilan Komputer, usaha Perbengkelan serta pembelajaran tentang adat. “Selain itu, seluruh lembaga yang ada di nagari seperti KAN, BMN, Kepemudaan dan lain sebagainya akan dimantapkan sesuai dengan tufoksi masing-masing,” tutur Hajjah Revni, alumni SMA 1 Solok tahun 1983 atau satu angkatan dengan Penjabat Bupati Solok saat ini, Devi Kurnia.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok, Yondri Samin menyebutkan bahwa pihaknya mendukung dan menyambut baik program IKPM terutama yang berpihak kepada masyarakat nagari, seperti membuat Kursus gratis bagi remaja dan anak putus sekolah termasuk lulusan Perguruan Tinggi. 

“Nanti kita juga berencana akan membuat Peraturan Nagari (Perna), dimana setiap anak dan remaja wajib masuk ke masjid dan surau terutama saat maghrib. Selain itu, kita juga akan membuat nama-nama jalan yang ada di dusun-dusun dan jorong-jorong dengan nama yang bernuansa agama, nama-nama suku yang ada di nagari dan memberi nama jalan dengan nama tokoh nagari yang berjasa pada nagari,” tutur Yondri Samin (wandy)

google+

linkedin