BIJAK ONLINE (Kota  Pariaman)—Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pariaman, Drs. H. Yetrizal Khatib, MM, mengatakan, Calon Jemaah Haji (CJH) Kota Pariaman, tahun 2016, berjumlah 127 orang.

Hal itu disampaikan Yetrizal Khatib, pada acara pembukaan manasik haji bagi CJH asal Kota Pariaman untuk tahun 2016 di mushalla Balai Kota Pariaman, Rabu (21/10/215).
Dikatakan,  tahun 2016 jamaah haji asal Kota Pariaman berjumlah 127 orang, termasuk Wali Kota Mukhlis dan istri serta Rosa Estetika putri sulung wali kota. 

Dijelaskan manasik haji dikelola Ikatan Persatuan Haji Indonesia (IPHI) sebagai bentuk pelayanan satu pintu untuk menyatukan para jamaah agar sama-sama melaksanakan manasik dengan koordinasi yang lebih baik dan terkodinir. 

"Selama ini para jamaah haji berbeda-beda dalam pelaksanaan manasik hajinya sehingga terjadinnya pengkotakan terhadap para jamaah haji itu sendiri," imbuhnya.

Sementara itu Wakil Walikota Pariaman Dr.H. Genius Umar, M.Si, dalam sambutannya, menyebutkan sebagai  Calon Jemaah Haji (CJH) harus siap mental, sehat fisik, sehat rohani dan sehat segalanya. 
“Apalagi ekonomi, tentu sudah siap jauh hari sebelumnya, buktinya telah bisa melunasi Ongkos Naik Haji (ONH),” tutur Geneus. 

Genius yang notabene baru pulang dari tanah suci usai melaksanakan ibadah haji tahun 2015 itu menceritakan tentang pengalaman dia selama menunaikan ibadah di mana diketahui beberapa peristiwa menimpa jemaah di sana. Seperti musibah jatuhnya alat berat yang menimpa jemaah haji dan "tragedi Mina".

"Dengan kebersamaan sesama jamaah, saling bahu membahu, saling berkoordinasi dengan pimpinan kloter, maka akan memudahkan dalam pengambilan keputusan dan penyatuan persepsi tentang tata cara penyelenggaraan haji yang tidak membahayakan keselamatan para jamaah," ujarnya.

Menurut dia, Pemerintah RI berupaya memprioritaskan keselamatan jamaah haji dengan mengadakan simulasi serta jalan mana yang harus dilalui oleh para jamaah haji dan kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan rukun-rukun haji agar tidak bersamaan dengan jamaah haji yang berasal dari benua Afrika dan Eropa yang memiliki postur tubuh lebih besar dari postur tubuh orang Indonesia. 

"Dengan penyatuan persepsi tentang kebersamaan dalam pelaksanaan manasik haji yang dilakukan saat ini diharapkan semakin meningkatkan rasa kebersamaan sehingga tidak ada lagi pengkotakan jamaah,“ tutupnya.

Diakhir acara Yutrizal menyerahkan data calon jamaah haji Kota Pariaman tahun 2016 kepada Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kota Pariaman, Drs. H.  Ali Anis, selaku pelaksana munasik haji tersebut. (amir)

google+

linkedin