BIJAK ONLINE (SOLOK)-Jenazah Toni (25) yang merupakan penambang emas yang tewas di areal pertambangan di Sungai Pinang, Kenagarian Durian Sampai, Kecamatan Sambilan Koto. Kabupaten Dharmasraya, Senin, (26/10) lalu, dimakamkan, Selasa, 27 Oktober 2015.

Jenazah Toni, 25, dimakamkan di pandan pakuburan Talao, di Nagari Kotobaru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Dharmasraya setempat,  menduga Toni meregang nyawa di lubang tambang, korban bersama kawanya Dedi (25) yang kondisinya kini kritis, sedang tidur, dan tak mampu keluar lubang. Sementara itu asupan oksigen yang kurang menyebabkan korban merenggang nyawa, sementara Dedi pingsan dan kondisinya kritis.

Jenazah Toni dimandikan dan di shalatkan di rumah kediaman orangtua korban di Andaleh, Jorong Galanggangtangah, Nagari Salayo, Kecamatan Kubung. Usai di shalatkan, sekitar pukul 14.00, jenazah yang merupakan kemenakan kontan Dt Mangguang dari Suku Koto Ampek Niniak Salayo dibawa puluhan warga Salayo ke pembaringan akhir. Isak-tangis mengantar keranda almarhum ayah satu orang anak ini.

Sesudah itu sekitar pukul 15.00 Wib, rombongan Pemerintah Kabupaten Dharmasyara bersama pihak Kepolisian setempatpun datang melayat ke kediaman duka. Tampak hadir rombongan Pemkab Dharmasraya, Kasat Pol PP, Marius, Kepala Kesbangpol Syafrizal Yasin, Kapolsek Sungairumbai Kompol Nasrul Effendi dengan beberapa orang anggota polisi lainnya.

Kepala Kesbangpol Kabupaten Dharmasraya, Syafrizal Yasin mengatakan, sebagai wakil Pimpinan Daerah, dia turut berbelasungka atas musibah yang menimpa korban Toni. "Kami paham sekali bagaimana pilunya keluarga duka. Sekali lagi, sebagai perwakilan Pimpinan Daerah Kabupaten Dharmasraya, kami mengaturkan ribuan maaf yang sedalam-dalamnya dan turut berduka-cita," katanya di depan puluhan Niniak-mamak, bundo kanduang di rumah Gadang Dt Mangguang Salayo, di Andaleh.

Tak hanya itu, Syafrizal Yasin juga memastikan, Pemerintah Daerah setempat tidak akan lepas tangan begitu saja. Dengan kata lain, Pemerintah berjanji akan memberikan jaminan terhadap anak dan istri korban. "Soal jaminan hidup untuk pendidikan anak korban ini, akan kita bicarakan lebih lanjut di Dharmasraya. Intinya, Pemerintah akan bertanggungjawab," tegasnya.

Disamping itu, Syafrizal juga mengucapkan terima kasih atas sambutan Niniak-mamak Salayo yang menerima itikad baik dari Pemerintah Daerah dan pihak Kepolisian. "Kita tidak lagi mencari siapa yang salah dan siapa yang benar. Yang pasti, kepergian Toni meninggalkan duka mendalam bagi seluruh keluarganya. Kini, bagaimanapun, anak korban adalah tanggungjawab kita bersama," jelasnya.

Abdul Rahman Dt Palawan Sati, selaku niniak-mamak Suku Ampek Niniak juga mengaturkan terima kasih. Namun, dia berharap, janji-janji yang diucapkan pihak Pemerintah tidak sekedar pemanis kata karena ini adalah kesalahan dari polisi.

Namun jika memang Pemkab Dharmasyara akan membicarakan soal kelanjutan pendidikan anak korban. Kami berharap, ini betul-betul terwujud. Apalagi, saat ini istri korban juga tengah mengandung. Jadi, 2 orang anak yang ditinggalkannya," Dt Palawan.(Wan/Van)

google+

linkedin