BIJAK ONLINE (Padang)-Calon Gubernur Sumatera Barat, Prof Dr H Irwan Prayitno Psi Msc dengan nomor urut 2, menyempat diri dan waktunya balanjung atau makan baralaskan daun pisang yang dihamparkan di atas meja, dengan menu ikan anak taneman jo jariang, di Posko Bara Online Media (BOM), di Jalan Siak Nomor 3, Kelurahan Rimbo Kaluang, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sabti, 17 Oktober 2015.

Ikut makan balanjuang bersama Prof Irwan Prayitno, Sekretaris Tim Relawan, Syaiful SH Mhum anak Nagari Kubang, Kota Sawahlunto, Syafril Ucok tokoh masyarakat Silungkang, Djamalus Datuk Rajo Balai Gadang, Ketua RW 01 Kelurahan Belakang Pondok, Kecamatan Padang Selatan, serta Novermal Yuska waratwan yang terjun kepanggung politik dan tergabung di Partai Gerindra.

Acara balanjuang kian ramai dan meriah, karena hadir juga Ketua Forum Anak Nagari Pauh Sembilan, Kecamatan Kuranji, Evi Yandri Rajo Budiman, serta Khalil Chaniago yang selalu dikatakan Irwan Prayitno anak nagari yang unik dan langka, karena medog berbahasa Kuranji. Hadir juga Zulhendri Ismet Rajo Bungsu dan Zulakmal Rajo Jambi yang anak nagari Kuranji.

Hadir juga, Robby Malvinas dan Arjuna mahasiswa STIKIP PGRI Gunung Pangilun, serta Roby Harapan Made anak Nagari Batang Kapas yang juga mahasiswa STIKIP PGRI Gunung Pangilun dengan beberapa temannya, seperti Yunus rang Djambak.

Kemeriahan dilengkapi dengan hadirnya, Vhery Lajo sang produser Harpa Record yang sudah banyak merelis album bernuansa Pop Minang, Dankdut Minang dan Melayu Eksekutif. 

Sedangkan dari BOM, hanya Zamri yahya dan Noa Rang Kuranji, serta Yal Aziz. Dua anggota BOM lainnya, Jhon Edwar Rhoni tak sempat hadir, Sementara Taf Chaniago tak bisa hadir karena berstatus PNS di jajaran Kantor Walikota Padang.

Sebagai tahu kehormatan BOM, Irwan Prayitno merasa senang dan bangga bisa makan balanjuang bersama BOM, anak Nagari Kuranji, Pauhlimo, serta mahasiswa STIKP PGRI Gunung Pangilun.

Menurut Irwan Prayitno, acara balanjuang ini harus tetap dilestarikan, Kemudian, anak Nagari Kuranji harus juga mempertahan berbahasa ala Kuranji, walaupun kini Kuranji sudah menjadi Kota Metro politan. "Saya waktu sekolah dulu, masih saja diolok-olok sebagai anak mudik padang pinggiran. "Kini, sudah tak ada lagi olok-olok dengan kata lah habiah lalidieh dek jawie," kenang putra anak Taratak Paneh Kuranji yang bertitel prof dr, psi, msc ini.

Seusai makan balanjuang, Prof Irwan Prayitno ikut pula bersenda gurau atau berkelakar, sehingga suasana mencair dan bahkan calon Gubernur Sumbar ini juga ikut tertawa terbahak, begitu Khalil Chaniago berkelakar dengan dialeg Kuranjinya. (Ndu)

google+

linkedin