BIJAK ONLINE (SOLOK)-Ketua Tim Investigasi LSM Mamak Ranah Minang, Djamalus Datuk Rajo Balai Gadang, menuding lagi Anggota DPRD Kabupaten Solok pergi melihat bule mandi lagi di pantai Bali. Alasannya, kurang logis kalau alasannya kepergian anggota dewan yang terhormat itu study banding ke Bali untuk belajar bagaimana mengelola wisata, karena geografis antara Kabupaten Solok dengan Bali jauh berdeda.

"Seharusnya angota dewan yang terhormat itu pergi study banding ke Kota Bukit Tinggi dan bukan Bali, selain baiayanya murah, dana itu bisa juga untuk kepentingan rakyat,"kata Djamalus Datuk kepada Tabloid Bijak, Minggu, 18 Oktober 2015.

Menurut Djamalus, semua turis dari manca negara tahu kalau Kota Bukitting kota wisata yang sudah tersohor ke penjuru dunia, karena keindahan alamnya. "Saya nilai alam Kabupaten Solok yang punya danau kembar dan keindahan alamya boleh dikatakan sama dengan Kota Bukitting. Jadi, anggota dewan yang terhormat di Kabupaten Solok itu, janganlah membodohi rakyat lagi," kata jemaah tablliq ini. 

Sementara luruh anggota DPRD Kabupaten Solok, mulai Senin tanggal 19 Oktober hari ini hingga Jum’at Tanggal 23 Oktober 2015 mendatang, akan berada di pulau Dewata Bali, untuk melakukan kunjungan kerja selama lima hari di pulau sorga dunia tersebut.

Ketua DPRD Kabupaten Solok, Hardinalis Kobal, SE, MM, ketika dihubungi, Minggu (18/10), menyampaikan bahwa kunjungan seluruh anggota DPRD Kabupaten Solok yang berjumlah 35 orang dan ditambah beberapa orang pendamping itu, akan melakukan study banding 4 Perda, dimana dua dari Pemerintah dan Dua Perda lagi dari DPRD. 

Diantara Perda yang akan ditetapkan dan disosialisasikan ke masyarakat dan terlebih dulu dilakukan study banding tersebut adalah Perda Pariwisata, CSR, Perda Perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan. “Semua komisi rencananya memang akan ke Pulau Bali hari Senin, karena kita akan melakukan study banding perda tersebut,” tutur Hardinalis, melalui telepon selulernya, karena yang bersangkutan sedang berada di Solo, Jawa Tengah, untuk menghadiri sebuah acara.


Sekwan DPRD Kabupaten Solok, Syamsurizal, juga membenarkan hal tersebut. Menurutnya, agenda kunker ke Bali merupakan hasil keputusan rapat Bamus DPRD Kabupaten Solok beberapa waktu lalu. Namun menurut tokoh masyarakat Kabupaten Solok, Indra (50), hendaknya hasil kunker ada manfaat nyata untuk masyarakat Kabupaten Solok, bukan sekedar jalan-jalan untuk menghabur-hamburkan uang rakyat. “Kunker sih boleh-boleh saja karena itu adalah kerja dewan, namun tentu harus ada implementasinya untuk daerah setelah melakukan kunjungan,” tutur Indra (PRB/wandy) 

google+

linkedin