Keterangan foto: Walinagari Batang Barus dan Pemerintah Kabupaten Solok, ketika meninjau lokasi Masjid Tuo Kayu Jao, beberapa waktu lalu


BIJAK ONLINE (SOLOK)-Nama Masjid Tuo Kayu Jao, kenagarian Batang Barus, kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Konon kabarnya, masjid Tuo Kayu Jao disebut-sebut sebagai masjid tertua nomor dua di Indonesia dan berdiri sekitar tahun 1599. Masji Tuo Kayu Jao, sampai saat ini masih berdiri megah, meski sudah beberapa kali direnovasi dan dijadikan cagar budaya oleh Pemerintah Sumatera Barat.

Masjid Tuo Kayu Jao, selain dijadikan tempat penyebaran agama Islam seperti untuk belajar mengaji, saat ini juga menjadi salah satu tujuan wisata religius oleh masyarakat Sumbar dan provinsi lain di Nusantara. Setiap hari, akan ada saja pengunjung yang datang ke masjid Tuo Kayu Jao, untuk melihat dari dekat tempat penyebaran Islam pada zaman dahulu kala ini.

Menurut tokoh masyarakat Batang Barus, Magek (78), masjid Batang Barus diperkirakan sudah berusia ratusan tahun dan merupakan masjid satu-satunya di daerah itu yang dijadikan sebagai pusat kegiatan  Islam dan sekaligus untuk penyebaran agama.  

“Semasa saya masih kecil, Masjid Tua Kayu Jao merupakan satu-satunya masjid di daerah Gunung Talang yang saya tau. Masjid ini dari dulu tetap beratapkan ijuk dan bergonjong menyerupai rumah adat Minang. Saya yakin, dari zama sebelum saya, masjid ini sudah ada dan merupakan pusat penyebaran Islam di daerah ini,” terang Magek. 

Kemudian, kata Magek, dirnya juga percaya kalau dari dulu agama Islam sudah berjaya di daerah Batang Barus dan daerah sekitanya. Magek juga menyatakan rasa kagum kepada arsitek yang membangun masjid Tuo Kayu Jao ini, karena dibangun tanpa menggunakan paku dari besi, melainkan pakunya hanya menggunakan pasak kayu yang dibuta sedemikian rupa. Sementara  warna cat masjid ini yang sebelumnya berwarna putih diganti menjadi coklat kehitaman. 

Di samping keasliannya yang tetap terjaga hingga kini, arsitekturnya sangat identik dengan masjid- masjid kuno di Nusantara, Masjid Tuo Kayu Jao memiliki beberapa keistimewaan. Dari segi filosofis dan isyarat-isyarat pada bangunan tersebut yaitu atapnya yang terbuat dari ijuk melambangkan desain rumah adat Minangkabau Rumah Gadang.

Walinagari Batang Barus, Syamsul Azwar, sangat berharap agar Pemerintah Kabupaten Solok dan Sumatera Barat, bisa menjadikan lokasi ini sebagai daerah wisata budaya di Kabupaten Solok. “Jika kita kelola dengan baik dengan membuat areal parkir, maka saya optimis para pelajar dan masyarakat  di Sumbar bisa datang kesini untuk mengetahui bagaimana agama Islam berkembang di Sumatera Barat pada masa lalu. Karena masjid Tuo ini adalah salah satu lokasi penyebaran agama Islam di daerah ini,” terang Syamsul Azwar. Bahkan jika dikelola secara profesional, maka bisa menjadi objek wisata reigius dan menambah PAD bagi Kabupaten Solok (wandy)

google+

linkedin