Tabloid Bijak-Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Padang, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Sumbar dan DKK Padang melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) bagi para pedagang di Pasar Pabukoan Imam Bonjol, Selasa (23/6) kemaren.

DalamSidak kali ini, menurut Wako, dilakukan untuk memastikan makanan dan minuman sebagai menu pabukoan, agar terbebas dari bahan pengawet seperti zat pewarna, boraks dan formalin.

“Jika nantinya terdapat menjual makanan berbahaya, pedagang tersebut diberi sanksi. Sanksi tersebut bisa saja sanksi pidana, karena telah membahayakan keselamatan konsumen. Untuk itu, sebelum terjadi yang tidak diinginkan, kali ini Sidak kita lakukan bersama pihak terkait seperti BBPOM yang melakukan uji labor pada masing-masing sampel makanan tersebut,” kata Wako.

Mahyeldi mengimbau, disampaikan kepada seluruh pedagang untuk memasak makanan secara bersih, baik dan bebas dari zat-zat yang merusak. Karena, hak-hak konsumen harus dilindungi dan jangan kepentingan pribadi diutamakan sementara bahaya kepada kesehatan konsumen tidak diperhatikan.

“Jadi, mari berikanlah kenyamanan kepada konsumen untuk belanja di sini dan juga hormati orang berpuasa dan dilarang keras untuk berjualan di siang hari,” imbuh Mahyeldi.

Setelah itu, dari pemeriksaan di Pasar Pabukoan Imam bonjol tersebut, sebanyak 26 sampel dilakukan pengujian oleh tim penguji laboratorium BBPOM Kota Padang. Makanan tersebut diperiksa untuk melihat apakah mengandung zat berbahaya atau tidak.

“Misalnya, makanan berwarna merah mengandung rhodaminfil. Kemudian, boraks pada gorengan dan formalin pada mie,” sebut Pelaksana Tugas (Plt) Balai Besar POM Kota Padang, Amyelli.
Pada kesempatan itu, Amyelli tengah menghimbau konsumen agar cerdas dalam memilih makanan yang akan dibeli.

“Jangan tergiur tampilan makanan yang lebih segar, karena diduga bisa jadi menggunakan zat berbahaya. Untuk itu, pemeriksaan dan pengujian kita lakukan dengan cepat secara langsung dengan mobil laboratorium keliling Balai Besar POM,” ujarnya.

Dia menjelaskan lagi, selain memeriksa zat yang ada di dalamnya, mereka juga memeriksa kehigienisan makanan. Sementara, untuk pengawasan telah bekerja sama dengan Dinas Pasar. Lalu, jika dibandingkan tahun lalu, menurutnya tahun ini pedagang lebih bersih.

“Artinya, pembinaan dan pelatihan yang diberikanpada pedagang membuahkan hasil. Sebelumnya makanan yang dijual tidak menggunakan penutup, namun sekarang telah ditutup . Hal ini membuktikan mereka telah memperhatikan kebersihan dan keselamatan konsumen,” jelasnya mengakhiri. (tf.dv).

google+

linkedin