BIJAK ONLINE (SOLOK)-Memasuki bulan suci ramadhan 1436 Hijriah, harga sembilan bahan pokok di Bumi Bareh Solok mulai merangkak naik, seperti di pasar tardisional Bukit Sileh, Jum’at (19/6), kenaikan harga bahan pokok  bervariasi antara Rp 3000 hingga 10 ribu.

Harga cabe merah kriting yang pada awal bulan ramadahan Rp 30 Ribu perkilonya, memasuki bulan Ramadhan naik menjadi Rp 35 hingga Rp 40 ribu perkilonya. Sementara harga tomat yang sebelumnya Rp 4 ribu naik menjadi 10 ribu. 

Untuk ayam potong dari harga semula hanya Rp 30 ribu per ekor, memasuki bulan suci ramadhan naik hingga berkisaran Rp 40 ribu. Untuk bawang merah dari Rp15 ribu naik menjadi Rp 25 ribu/kg. Harga telur ayam ras yang semula hanya Rp 30 ribu, memasuki bulan suci ramdahan berkisar antara 30 ribu hingga 48 ribu per set. Hal yang sama juga tidak jauh beda dengan pasar raya kota Solok, dimana kenaikan harga sembago bervariasi antara Rp 3000 hingga 10 ribu atau naik hingga 10 persen. Sementara daging sapi dari Rp 80 ribu menjadi 110 ribu perkilonya.

Dengan naiknya harga sembako, maka yang menjerit jelas masyarakat kecil dan hidup pas-pasan. Menurut Saomah (49), seorang ibu rumah tangga asal Sumani Kabupaten Solok, dengan naiknya harga sembako, terpaksa dirinya mengatur otak untuk mengatur uang pemberian suaminya yang hanya seorang buruh tani. “Kalau kita tidak bisa mengatur uang keluar dan uang masuk, maka bulan puasa ini kita tidak bisa beli daging untuk berbuka dan sahur,” tutur Saomah.

“Kenaikan seperti ini nampaknya sudah disambut masyarakat dengan hal yang biasa, karena sudah menjadi rahasia umum, setiap memasuki bulan puasa dan lebaran harga akan melonjak naik, tetapi disini yang kita pertanyakan dimana peran pemerintah dalam mengatur perdagangan, khususnya harga sembilan bahan pokok,” tutur anggota DPRD Kabupaten Solok, Jon Firman Pandu (wandy)

google+

linkedin