BIJAK ONLINE (Padang)-Gubernur Sumatera Barat, Prof DR H Irwan Prayitno Psi Msc  ikut mendampingi Presiden RI Joko Widodo saat menandatangani Monumen Merpati Perdamaian, di Taman Muaro Lasak Pantai Padang, Kota Padang Sumatera Barat, Selasa, selasa 12 April 2016. 

Presiden RI, Jokowi, juga didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamada TNI Ade Supandi.

Peresmian Monumen Merpati Perdamaian, juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, para Delegasi Duta Besar dari berbagai negara, dan para KASAL negara peserta Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2016.

Setelah melaksanakan Kunjungan kerja di Sumatera Barat sejak, Senen, 11 April 2016, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meninggalkan Sumatera Barat menuju Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), sekitar pukul 14.20 WIB. Turut melepas keberangkatan beliau, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno serta Forkopimda Provinsi Sumatera Barat. 

Sebelumnya, Presdien Republik Indonesia Joko Widodo membuka Latihan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2016 yang diikuti oleh 36 negara-negara tetangga dan negara-negara yang membentang di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, di Mako Lantamal II Padang, Sumatera Barat.

Diawal sambutan, Jokowi mengucapkan selamat datang kepada seluruh para armada angkatan laut yang tergabung dalam kegiatan Latihan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2016. “Saya atas nama negara dan pemerintah Indonesia mengucapkan selamat datang” ucapnya.

Kemudian Jokowi menyampaikan salah satu perang yang paling berat adalah perang untuk memenangkan kemanusian, dengan arti operasi militer selain perang tidak bisa diremehkan.  Operasi bantuan kemanusian, khususnya untuk penanganan bencana alam dilaut membutuhakan kesigapan, kecepatan serta totalitas.

“Namun operasi tersebut akan optimal bila tidak dilakukan sendiri, kita butuh kerjasama dengan angkatan laut negara-negara tetangga serta dengan angkatan laut negara-negara yang membentang di Samudra Hindia dan Samudera Pasifik, sehingga menumbuhkan hal-hal positif bagi seluruh negara peserta, seperti : menumbuhkan pemahaman yang sama tentang perlindungan sumber daya laut, kerjasama regional dan peningkatan sumber daya manusia dari sektor maritim” terangnya.

Presiden RI tersebut berharapa dengan dilaksanakan kegiatan ini Latihan akan semakin memperkokoh budaya maritim Indonesia, semakin memperkuat kerjasama angkatan laut dari negara-negara, untuk melakukan bakti dan perbaikan kedepannnya.

Mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menyinggung tentang besarnya dampak positif yang didapat apabila mampu mengelola kelautan atau kemaritiman. Sudah lama kita memunggungi laut, teluk serta samudera, padahal masa depan kita ada disana, padahal poros maritim dunia ada disana. Oleh sebab itu semua harus bekerja keras untuk membangkitkan kembali budaya maritim nusantara, menjaga sumber daya laut, membangun infrastruktur dan konektivitas maritim, memperkuat diplomasi maritim dan membangun pertahanan maritim.

“Ayo ke laut, dilaut tersimpan harapan ,dilaut tersimpan kejayaan, banyak ombak  banyak kehidupan” ajaknya.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut Ade Supandi dalam laporan menyampaikan bahwa pelaksanaan Latihan Multilateral Naval Exercise Komodo 2016 ini akan dilaksanakan hingga 16 April 2016.

“Kegiatan ini diikuti oleh 29 Kapal Republik Indonesia (KRI), 20 kapal perang dari 15 negara serta perlengkapan latihan perang lainnya” terangnya.

Pembukaan Multilateral Exersice Komodo 2016 ini ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Joko Widodo yang didampingi oleh Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Laut Ade Supandi serta Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. Tampak hadir pada kegiatan tersebut : Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Para Duta Besar negara peserta, Forkpimda Sumatera Barat serta Bupati/ Walikota se-Sumatera Barat.(Humas Sumbar)

google+

linkedin