Tim penilai Adiwiyata SMP Sumbar, berfhoto bersama Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Guntal, Suardi, SPd, majelis guru, Ketua Alumni, Sofriwandy NR dan rekan-rekan wartawan usai melakukan penilaian Adiwiyata

BIJAK ONLINE (SOLOK)-Tim Adiwiyata SMP Sumatera Barat, hari Selasa (19/4), turun ke SMP Negeri 3 Gunung Talang, Kabupaten Solok, untuk melakukan penilaian terhadap sekolah tersebut. Tahun 2016 ini, SMP Negeri 3 Gunung Talang, terpilih menjadi sekolah SMP yang akan mewakili Kabupaten Solok, sebagai sekolah Adiwiyata. Sekolah adiwiyata adalah Sekolah yang peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah serta peduli lingkungan.

Di SMP Negeri 3 Gunung Talang, Tim Adiwiyata yang berjumlah empat orang dan diketuai oleh Bapak Nazaruddin, disambut oleh Kepsek SMP Negeri 3 Gunung Talang, Suardi, SPd, Ketua Adiwiyata SMP 3 Guntal, Emi, Kadisdikpora Pemkab Solok yang diwakili Kabid SMP, Masril, Ketua Komite Sekolah Sawardi Dt Garang, SPd, Ketua Alumni, Sofriwandy NR dan majelis guru serta para alumni SMP Negeri 3 Gunung Talang serta pihak Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Solok.

Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Gunung Talang, Suardi, SPd yang juga Ketua Forum Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Sumatera Barat, selain menyampaikan ucapan selamat datang, juga melakukan ekspos terhadap SMP Negeri 3 Gunung Talang, hingga bisa mewakili Kabupaten Solok pada lomba sekolah Adiwiyata SMP tingkat Sumbar. 

“Untuk menuju sekolah sehat, bersih dan peduli lingkungan, kami sudah berupaya mensosialisasikan serta menerapkan kepada masyarakat sekolah dan masyarakat sekitar sekolah,” tutur Suardi, dihadapan rombongan tim penilai adiwiyata. 

Suardi juga menyebutkan bahwa saat ini sekolah terus berbenah agar bisa mewakili Sumbar pada ajang tingkat nasional, seperti sekolah SMP Negeri 2 Gunung Talang yang akan mewakili Sumbar pada ajang lomba UKS tingkat nasional tahun 2016 ini. Untuk menciptakan sekolah peduli lingkungan sehat, di SMP Negeri 3 Gunung Talang dilakukan dalur ulang sampah dengan memanfaatkan sampah plastik untuk diolah dan bisa dimanfaatkan. 

Selain itu, suardi juga sangat berharap dukungan lingkungan sekitar dan masyarakat sekolah, komite, alumni dan majelis guru serta Dinas Pendidikan untuk secara bersama-sama menciptakan lingkungan dan kebersihan agar tercipta lingkungan sehat dan bersih.

Ketua Tim Penilai Adiwiyata Sumbar, Nazaruddin yang juga berdinas di kantor Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Sumbar ini, menyebutkan bahwa penilaian sekolah adiwiyata bukan hanya karena sekolahnya indah dan bagus saja, namun lebih difokuskan kepada bentuk sepesifik yang ada di sekolah tersebut dan adanya perubahan yang dilakukan dari hal biasa menjadi hal yang luar biasa, termasuk kreatifitas masyarakat sekolahnya. 

“Jadi bukan hanya karena kebersihannya saja yang dinilai, termasuk penghematan air dan listrik yang digunakan di sekolah,” tutur Nazaruddin. Bahkan Nazaruddin merupakan tim penilai berbagai lomba yang ada di Sumbar, seperti Adipura, UKS dan termasuk Adiwiyata sendiri.

Ditambahkan Nazaruddin, tujuan Adiwiyata adalah untuk membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang. 

“Selain itu, sekolah Adiwiyata bertujuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah tempat pelaksanaan Kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipasif dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan,” pungkas Nazaruddin yang diamini tim penilai lain Citra (wandy)

google+

linkedin