Septrismen Sutan Putih

BIJAK ONLINE (SOLOK)-Julukan Kabupaten Solok lambung sebagai Kabupaten  lumbung beras di Sumatera Barat, bisa timgggal kenangan. Masalahnya, untuk Tahun 2015 ini, Kabupaten Solok merupakan salah satu Daerah dari 11 Daerah lain yang tak mampu mencapai target 5 persen surplus beras yang ditargetkan pemerintah untuk masing-masing Daerah tingkat dua di Indonesia.

Akibat tidak bisa mencapai suplus beras hingga 5 persen, Kabupaten Solok bisa  tidak mendapat jatah anggaran dari Kementerian Pertanian untuk anggaran Tahun 2016 mendatang. Ketika hal tersebut dikomfirmasi ke Dinas Pertanian Kabupaten Solok yakni Novi, dirinya menyangkal kalau pemberitaan media salah dan wartawan yang memberitakan hal itu mendapatkan data tidak benar. 

“Tahun 2015 kan masih empat bulan lagi, kita masih punya waktu panjang untuk itu. Kabupaten Solok masih bisa mencapai target suplus 5 persen atau lebih. Namun beberapa bulan terakhir, Kabupaten Solok dilanda hama tikus dan kekeringan, jadi kita bukan kena finalti dari Pemerintah Pusat,” tutur Novi.

Sementara hal ini akan dikomfirmasi ke Kadis Pertanian, Ir. Iryani, yang bersanmgkutan sedang berada di luar kota. “Ibuk sedang di Semarang, Minggu besok baru pulang,” tuturnya, Rabu (16/9).

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok, Septrismen Sutan Putih berjanji akan memanggil Dinas Pertanian terkait kurang inisiatifnya Dinas Pertanian dalam meningkatkan produksi padi masyarakat tahun 2015 ini. “Kalau memang Dinas Pertanian tidak bisa mencapai target dan suplus sebesar 5 persen, maka kita akan memanggil Dinas tersebut untuk diminta pertanggungjawabnya,” tutur Septrismen. 

Menurut Septrismen, jika hal itu benar, Kabupaten Solok terancam nol rupiah dari APBN 2016. Dengan itu, APBD akan menjadi tulangpunggung penggerakan program pertanian.
"DPRD akan segera minta pertanggungjawaban Dinas Pertanian dan akan memanggil Dinas tersebut dalam waktu dekat," tutur Septrismen. Ucapan yang sama juga disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Solok, Hardinalis Kobal berjanji akan segera melakukan evaluasi terhadap program kerja Dinas terkait selama 1 Tahun kebelakang. "Ini sudah keterlaluan. Kita akan konfirmasi masalah ini dan panggil Kadis Pertanian, apa masalahnya,” tutur Hardinalis (wandy)

google+

linkedin