BIJAK ONLINE (Padang Pariaman)--Gelangnggang Pacuan Kuda Paguh Duku Banyak Nagari Balah Aie,Kecamatan VII Koto, Padang Pariaman, penuh sesak oleh masyarakat yang ingin menyaksikan lomba pacu kuda yang diadakan Pemerintah Padang Pariaman, Sabtu, Minggu (26,27/9/2015).

Pembukaan pacu kuda hari pertama dilakukan oleh Sekda Jon Priadi, SE, MM yang ditandai dengan penembakan badie balansa ke udara oleh tetua adat, kemudian  langsung diperlombakan kelas draf bogie baru dan bogie usang di mana jokinya menunggang kuda di atas wagon.

Sekda Padang Pariaman, Jon Priadi,  mengatakan, acara pacu kuda ini  diadakan dalam rangka realisasi program dan kalender rutin Pordasi Sumatera Barat putaran I Seizoen 2015-2016. Sekalian, juga merupakan bagian dari rangkaian even kepariwisataan Padang Pariaman dan Sumatera Barat. 

Menurut Jon Priadi, pacuan kuda Padang Pariaman sudah berlangsung selama puluhan tahun dan merupakan permainan anak nagari Padang Pariaman. Selain itu olahraga pacuan kuda yang merupakan olahraga bergengsi diharapkan melahirkan kuda-kuda berkualitas dan joki-joki handal asal Padang Pariaman yang nanti akan mengharumkan nama Padang Pariaman di tingkat Provinsi dan Nasional.

Acara diadakan  selama dua hari itu dari catatan sementara panitia diikuti, 53 kuda dari 7 daerah di Sumatera Barat. Kelompok pacu atau race yang diperlombakan adalah 10 kelas yakni, kelas CD 2 tahun pemula perdana, kelas CD 3 tahun remaja, AB 3 tahun derby, kelas III handycap, kelas boko, draf bogie baru, draf bogie usang, pacuan kuda lokal dan kelas E terbuka.

Kegiatan Pacuan kuda itu, mendapat atensi ribuan warga Sumatera Barat, tumpah ruah di lapangan tersebut. Terlihat juga hadir Ketua DPRD Padang Pariaman, Faisal Arifin Rangkayo Majo Basa dan unsur Muspida Padang Pariaman, BUMN/BUMD, Tokoh Rantau, Niniak Mamak serta sponsor.

Pengunjung banyak yang kecewa dengan panitia, karena banyaknya tukang parker liar yang tidak diawasi panitia, sehingga dia memungut retribusi parker semau gue. Beberapa orang perantau Pekan Baru yag sengaja pulang kampung, mengaku sangat kecewa atas petugas parker tersebut. “Masak iya, parkir Rp. 10.000,” tutur Helmi

Menurut perantau perlu ada pengawasan dari Pemda Padang Pariaman,  terutama kepada pemuda setempat yang memungut parkir terlalu tinggi dan berlagak kurang sopan terhadap pengunjung di portal-portal masuk menuju arena gelanggang pacuan kuda. 

“Hal ini perlu disampaikan kepada panitia utama, termasuk ninik mamak agar tidak membuat malu nama daerah. Orang yang datang dari bermacam daerah bukan dari Padang Pariaman  saja," celetuknya kembali. (Ya) 

google+

linkedin