Dua Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok, Yondri Samin dan Septrismen, meminta Dinas Pertanian untuk peduli terhadap penderitaan petani yang gagal panen di Kabupaten Solok, akibab diserang hama tikus dan kekeringan

BIJAK ONLINE (SOLOK)-Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok, Yondri Samin, meminta agar Dinas Pertanian segera turun ke lapangan, untuk mencari solusi agar penderitaan para petani di Kabupaten Solok tidak berlarut-larut. Sejak beberapa bulan lalu, ratusan hektar sawah di Kabupaten Solok disrenag hama tikus dan kekeringan, tapi sampai saat ini Dinas Pertanian tidak berupaya untuk mencarikan solusinya.

Dari hari ke hari, serangan hama tikus yang menyerang tanaman padi masyarakat di Kabupaten Solok, kian meluas. Selain ratusan hektar sawah di kecamatan Gunung Talang dan Kubung dan Bukit Sundi, X Koto Diatas, Lembang Jaya dan lain sebagainya, saat ini serangan hama tikus mulai menyerang tanaman padi masyarakat di Sumani kecamatan X Koto Singkarak dan Muara Panas kecamatan Bukit Sundi. Selain itu, ratusan hektare sawah masyarakat juga gagal panen akibab dilanda kekeringan (fuso), seperti yang terjadi di Salayo dan Sumani dan nagari Singkarak.

“Kita berharap agar Dinas Pertanian minimal melalui Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), memberikan penyuluhan dan solusi agar kerugian para petani tidak semakin berlarut-larut dan juga dengan memberi bantuan berupa bibit berupa benih padi dan lain sebagainya,” tutur Yondri Samin, SH, di Muara Panas, Solok, Senin (21/9).

Ditambahkan Yondri Samin, dengan adanya penyuluhan kepada masyarakat seperti dengan pola tanam serentak dan sebagainya, maka berkemungkinan serangan hama tikus bisa diminimalisir. Bahkan salah satu tugas dari Dinas Pertanian adalah bagaimana meningkatkan hasil panen tanaman padi masyarakat. Untuk itu diperlukan peran aktif dari Dinas Pertanian, karena mereka diberi anggaran untuk itu.

Pernyataan yang senada juga disampaikan Wakil  Ketua  DPRD Kabupaten Solok, Septrismen, menurutnya, seharusnya Dinas Pertanian lebih cepat tanggap mengenai keluhan petani, karena sudah sering diberitakan melalui media masa. “Apa mungkin orang Dinas Pertnian tidak baca koran atau tidak menerima laporan dari penyuluh, sehingga mereka tidak mengetahui informasi yang sedang berkembang di lapangan. Seharusnya kalau mereka tidak tau, mereka harus berterimakasih kepada media, karena sudah diberi kabar melalui pemberitaan dan hal itulah yang harus ada tindak lanjutnya dari dinas,” sindir Septrismen
            
Sampai saat ini, puluhan hektare sawah masyarakat di Kecamatan Gunung Talang dan Kubung, X Koto Singkarak,  sejak bulan Mei 2015, telah terlebih dulu diserang hama pengerat tersebut. Namun hingga akhir Agustus 2015 ini, serangan tikus semakin meluas di Tabek Tomban nagari Koto Gadang Guguk, Jawi-Jawi Guguk, Panarian nagari Talang, Tangah Padang Cupak dan juga di Pinang Sinawa nagari Gantung Ciri. 

Namun sejak awal Agustus 2015 ini, serangan hama tikus semakin menjadi-jadi di daerah tersebut dan sampai saat ini hampir tidak ada solusi dari dinas terkait. “Padi saya biasanya kalau panen 9 ribu sukat, tapi kalai ini semuanya gagal panen akibab di makan tikus. Saya juga bingung mau dengan apa lagi membiayai anak sekolah dan mengupah orang ke sawah," tutur Zul (38), warga Tangah, nagari Jawi-Jawi Guguk, Senin kemaren.

Selain Zul, tetangganya di Panarian dan Kubang Kaciak, juga mengalami nasib yang sama, semuanya gagal panen akibab serangan hama tikus (wandy)

google+

linkedin