BIJAK ONLINE (Padang)-Syaiful SH Mhum, Sekretaris Tim Relawan IP-NA Pasangan Calon Gubernur Sumbar 2015-2020 mendatang, memohon kepada rekan-rekannya, serta handai taulan dan sanak familynya untuk berpolitik secara santun dan beretika.

"Saya tahu dan maklum, setiap orang terjun kepanggung politik, pastilah mempunyai kepentingan kekuasaan dan kekuasaan di dalam ajaran Islam bukanlah persoalan yang dilarang," kata Syaiful SH Mhum ketika berbincang-bincang di Pondok Politik Rang Padang di Jalan Siak Nomor 4 Kawasan GOR Haji Agus Salim, Senin, 21 September 2015.

Menurut Syaiful,  kekuasaan dan politik yang dituntun dalam ajaran Islam itu dianjurkan selama tujuannya untuk menjalankan visi-misi kekhalifahan. "Makanya saya berharap, agar kekuasaan harus diperoleh dengan tetap berpegang pada etika Islam, yang merupakan agama yang sempurna, karena agama Islam telah memberikan panduan etika dalam kehidupan manusia dalam berpolitik," kata Wakil Ketua KONI Sumbar ini.

Kemudian, kata Syaiful,  kini masyarakat Sumatera Barat sedang demam politik pilkada, yang puncaknya, 9 Desember 2015 mendatang. Tapi secara fakta, masyarakat dihadapkan dengan kejadian yang memperlihatkan adanya sekelompok masyarakat yang menghalalkan segala cara dalam memperoleh dan mempertahankan kekuasaan. "Melalui berita ini, saya bermohon kepada tim relawan dan simpatisan IP-NA untuk berpolitik secara santun dan beretika," katanya.

Padahal, kata Syaiful lagi, etika politik merupakan sesuatu yang sangat penting dalam Islam, karena politik dipandang sebagai bagian dari ibadah, maka politik harus dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip ibadah." Di samping itu, politik berkenaan dengan prinsip Islam dalam pengelolaan masyarakat, karena itu prinsip-prinsip hubungan antarmanusia seperti saling menghargai hak orang lain dan tidak memaksakan kehendak harus berlaku dalam dunia politik," kata pengacara yang vokal dan humanis ini. (PRB)

google+

linkedin