BIJAK ONLINE (SOLOK)-Bupati Solok, Syamsu Rahim, hari Rabu sore (20/5), menghadiri acara sosialisasi dan penyusunan Perna dan Monografi nagari Tahap I,  dalam rangka tindak lanjut dari MoU dengan Perguruan Tinggi IAIN Imam Bonjol Padang dengan pemerintahan Kabupaten Solok, bertempat di kantor walinagari Aripan, kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok. 

Acara tersebut juga dihadiri oleh H. Syamsu Rahim, Kabag Kesra, Suharman, Sekretaris  LKAAM Kab Solok, Reflidon, Camat X Koto Singkarak yang diwakili Kasi Pemerintahan, Akmansyah, Sekretaris Nagari, Syafrianto Serta seluruh SKPD dan undangan yang hadir. Sementara dari  Tim Lembaga Pengkajian Dan Pengembangan Dakwah (LPPD) IAIN yang hadir antara lain Sheiful Yazan, Reflidon, Endriyenti, Nofri Yogi, Superman, Alkhendri, Masrial, Abd Rahman, Ma’rufin, Eviar Wista.

Sambutan Bupati Solok, H. Syamsu Rahim dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihaknya sudah memberi surat edaran kepada sekolah-sekolah di Kabupaten Solok agar tidak hura-hura saat kelulusan nanti, tetapi tetap terjadi juga hal yang demikian banyak kejadian saat ini dimana anak-anak kita sudah jauh dari nilai-nilai adat Minangkabau.

“Nilai-nilai adat dan agama harus tetap abadi dalam diri kita sebagai kita masyarakat Minang. Diharapkan peran Tungku Tigo Sajarangan dan Tali Tigo Sapilin (MTTS-TTS), dapat menjalankan fungsi nya dengan baik. Tetapi kenyataannya, pada saat ini, pemahaman akan makna, fungsi dan tugas dari MTTS-TTS itu masih banyak yang tidak tau. Oleh sebab itu banyak terjadinya penyimpangan-penyimpangan dari segi agama maupun adat  yg terjadi di masyarakat kita pada hari ini,” tutur Syamsu Rahim.

Ditambahkan Bupati, bahwa kita harus membangun komitmen kembali bersama masyarakat dan tokoh-tokoh adat  adat Agar dapat mengaplikasikan Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah dalam kehidupan sehari-hari

Jadi tujuan dari sosialisasi ini adalah agar semua masyarakat lebih paham dan dapat  meng aplikasikan Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah. Awal dari pembangunan nagari adalah kebersamaan antara semua tokoh-tokoh masyarakat itu sendiri

Bupati berharap agar yang hadir pada hari itu, bisa mengikuti apa yang akan dijelaskan oleh narasumber dari IaiN Imam Bonjol, agar bisa membuat monografi nagari sebagai kesatuan masyarakat hukum adat seperti sejarah nagari, sejarah suku, jumlah suku, dan ranji. “Pemerintah Kabupaten Solok ingin bagaimana lembaga adat, lembaga agama, lembaga pemuda dan bundo kanduang dapat berperan dalam kehidupan masyarakat,” pungkas Syamsu Rahim (wandy)


google+

linkedin