BIJAK ONLINE (PADANG)-Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2015, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Provinsi Sumatera Barat sudah membentuk Panitia Seleksi (Pansel) Calon Kepala Daerah (Cakada) Gubernur dan Wakil Gubernur. Untuk Calon Bupati/Wakil Bupati dan Wakilota/Wakil Walikota, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Se Sumbar juga sudah membentuk Pansel untuk daerahnya masing-masing.

“Partai Gerindra Sumbar mulai menerima pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar pada hari Rabu tanggal 3 Juni 2015,” sebut Zulkifli Jaelani, Ketua Pansel DPD Gerindra Sumbar dalam relisnya, Minggu (31/5).

 Zulkifli Jaelani yang didampingi Sekretaris Pansel, Sam Salam itu juga mengatakan, pendaftaran calon Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota juga dibuka pada hari yang sama di kantor DPC Partai Gerindra setempat.

Dikatakan Zulkifli, seluruh kader terbaik Gerindra dipersilahkan mendaftar sebagai Cakada atau Wacakada. “Kita juga membuka peluang sebesar-besarnya bagi Cakada dari luar Partai Gerindra yang visi dan misi-nya sebangun dengan platform perjuangan Partai Gerindra,” ujarnya. “Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang ingin mendaftar, silahkan datang ke Sekretariat Pansel di jalan Koto Marapak No. 5 Padang,” tambahnya sembari menyebutkan, informasi dan konfirmasi hubungi Staf Sekretariat Pansel, Novermal Hp. 085372981970.

Ditambahkan Zulkifli, para Cakada yang mendaftar diminta membawa surat permohonan, visi dan misi, dan CV (Curriculum Vitae) atau daftar riwayat hidup beserta lampiran-lampirannya, termasuk poto copy ijazah, KTP dan KK. “Seluruh Cakada yang ingin memakai Partai Gerindra sebagai partai pengusung, wajib mendaftar ke Pansel,” tegasnya. “Partai Gerindra hanya akan mengusung Cakada yang mendaftar ke Pansel,” tegasnya lagi. “Karena, DPD dan DPP Partai Gerindra hanya akan menilai dan menetapkan Cakada yang direkomendasikan Pansel,” tambahnya.

Ditegaskan Zulkifli, Pansel Cakada Partai Gerindra akan bekerja secara objektif dan transparan dalam menjaring Cakada yang akan direkomendasikan ke DPD dan DPP. “Kita memang mengutamakan kader terbaik Partai Gerindra, tapi kita juga membuka pintu selebar-lebarnya bagi calon dari luar Partai Gerindra yang visi dan misi-nya sebangun dengan platform perjuangan Partai Gerindra, serta memiliki elektabilitas yang tinggi,” paparnya. “Partai Gerindra akan mengusung calon terbaik untuk Sumbar yang lebih baik,” tegas mantan Anggota Komisi III DPRD Sumbar itu. 

Zulkifli menjelaskan, Pansel akan memverifikasi keabsahan dokumen yang disampaikan Cakada, termasuk keabsahan ijazahnya. “Kalau ijazahnya mencurigakan, kita akan cek keabsahannya ke sekolah yang bersangkutan,” tegasnya. “Disamping itu, kita juga akan memverifikasi track record yang bersangkutan, salah satunya kita akan tanyakan ke kepolisian dan kejaksaan kalau yang bersangkutan diduga tersangkut persoalan hukum,” tegasnya lagi. “Kita ingin calon yang kita usung itu benar-benar kualified dan bersih,” pungkasnya. (Humas Gerindra)

 Mengupas Jurusan Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Tulisan ini gue buat spesial untuk yang tertarik atau penasaran dengan jurusan Ilmu Komputer, Teknik Informatika, atau sejenisnya. Berhubung gue lulusan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, jurusan/program studi (prodi) Ilmu Komputer, gue sering banget ditodong pertanyaan, seperti berikut.

“Fan, kuliah di Ilmu Komputer itu ngapain sih? Jadi hacker ya?”
“Kak, bedanya Ilmu Komputer (UI) dengan Teknik Informatika (ITB) apa ya?”
“Ilmu Komputer dengan Sistem Informasi itu sama ga? Kalo dengan Teknik Komputer, sama juga?”
dan sebagainya dan sebagainya…
Karena tempo hari Zenius Blog udah sempat cerita tentang sistem bilangan biner dan “kode-kodean” pake teknik kriptografi, rasanya bakal lebih komplit kalo kita sajikan tulisan yang ngebahas lebih dalam dunia ilmu komputer (Computer Science) atau Teknik Informatika (Information Technology).

Sebelum gue masuk untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, gue mau share sedikit dulu observasi gue pas kuliah. Selama kurang lebih 4 tahun pengalaman kuliah gue di Fasilkom UI, gue melihat ada 4 tipe mahasiswa yang mengisi kampus tersebut.

Mahasiswa Tipe #1: “Computer science/IT adalah passion gue”
Mahasiswa yang udah tau banget atau punya bayangan, kuliah Ilmu Komputer itu mau belajar apa. Mereka masuk Fasilkom karena emang suka dunianya dan punya ambisi besar jadi expert dan membuat terobosan di bidang ini. Sebagian dari mereka merupakan jebolan Olimpiade Komputer semasa SMA, sebagian lagi at least udah pernah otak-atik programming di bangku sekolah.

Mahasiswa Tipe #2: Ngiler dengan prospek kerjanya
Mahasiswa tipe ini (atau ortunya) membayangkan kuliah di Ilkom/IT itu keren, bergengsi, mengikuti jaman. Kalo udah lulus punya lapangan kerja yang luas, bisa masuk kerja ke mana-mana. Gajinya juga ga kacangan.

Mahasiswa Tipe #3: Anak pintar kesasar
Lo ngerasa ga sih, dengan sistem pendidikan Indonesia sekarang, murid yang dilabeli pintar, “diarahkan” untuk masuk ke tempat yang isinya anak pintar juga? Anak pintar ngumpulnya sama anak pintar, di tempat yang “menuntut” kepintaran juga.

Gue masuk Fasilkom tahun 2007. Saat itu, passing grade jurusan Ilkom kedua tertinggi setelah Kedokteran untuk bidang IPA di UI. Kedua jurusan ini jadi kombinasi yang “pas” untuk dipilih “anak pintar”. So, anak pintar "nyasar" yang gue maksud di sini adalah mereka-mereka yang pinter dan pengen masuk UI, ketika tes masuk PTN (waktu itu namanya SPMB), pilihan pertamanya Kedokteran UI, keduanya Ilkom UI. Ketika pengumuman tes, mereka gagal masuk FK, keterimanya di pilihan 2, yaitu Ilkom UI. Agak konyol ya? Tapi inilah realita yang gue lihat pas kuliah.

Atau.. mahasiswa tipe ini adalah simply anak pintar yang cari tempat bergengsi dan penuh anak pintar juga, tapi sebetulnya gak tau apa yang akan mereka hadapi.

Mahasiswa Tipe #4: Kenapa gue bisa ada di sini??
Lebih tepatnya, mahasiswa tipe ini adalah yang punya ekspektasi keliru terhadap jurusan Ilkom/TI. Mereka kira, di jurusan Ilkom/TI, mereka akan belajar desain grafis, desain multimedia, bikin film, dan sebagainya. Mereka-mereka ini adalah yang “ketipu” ketika membaca kurikulum atau daftar mata kuliah di prodi Ilkom. Emang sih ada mata kuliah Grafika Komputer atau berbau Multimedia di Ilkom, tapi lo ga bakal diajarin cara mendesain. Beda banget. Trus ngapain dong? Gue bakal bahas lebih lanjut tentang ini di bawah ya.

Oke, gue sadar 4 tipe mahasiswa di atas tidak bisa sama persis lo temukan di atau merepresentasikan dinamika mahasiswa jurusan komputer di kampus-kampus lain. Tapi gue rasa 4 tipe mahasiswa ini bisa menjadi gambaran kasar mengenai lika-liku perkuliahan di jurusan berbau komputer.

Nah, kira-kira lo bakal jadi tipe mahasiswa nomor berapa kalo beneran keterima di Ilkom/TI?
Untuk tipe #1, udah aman lah ya. (Calon) mahasiswa tipe #1 mungkin bakal angguk-angguk aja baca tulisan gue. Untuk tipe #2, ya sebenarnya sah-sah aja kalo masuk jurusan Ilkom dengan pertimbangan demikian. Tapi apakah lo udah tau apa yang bakal lo hadapi dan pelajari selama perkuliahan nanti? Pertanyaan yang sama juga gue ajukan untuk tipe #3. Lo mungkin pintar, tapi lo bener-bener udah ngerti belum sepak terjang yang bakal lo jalani ke depan seperti apa? Dan terakhir, untuk yang #4, plis banget lo harus tinjau lagi bener-bener pilihan lo. Lo tentunya ga mau 4 tahun lo ke depan merasa “terpenjara” melakukan sesuatu yang ga lo suka.

FYI aja, ketika gue kuliah, gue pernah baca hasil suatu survey. Survey ini dilaksanakan oleh Fakultas Psikologi UI untuk mengukur tingkat stres mahasiswa per jurusan. Hasilnya? Mahasiswa Ilkom UI menempati #2 sebagai mahasiswa paling stres di UI, di bawah Arsitektur. Kenapa Ilkom UI menempati urutan kedua? Menurut penilaian subjektif gue sih, karena bisa dibilang ilmu yang akan lo pelajari itu belum pernah terbayangkan sebelumnya oleh para mahasiswa baru (maba). Juaraang banget dipelajari atau di­-expose di bangku sekolah. It’s new things to learn for most of them. Butuh logika tinggi. Buat yang semasa sekolahnya mengandalkan hafalan, ke laut aja deh. Hasil survey ini mungkin tidak bisa digunakan untuk mengeneralisir semua jurusan komputer di berbagai universitas. Tapi, kadang passing grade tidak berbohong.

Oleh karena itulah, gue mengajak lo tadi untuk refleksi diri berdasarkan 4 tipe mahasiswa Ilkom yang gue paparin di atas. Otherwise lo akan menjalani 4 tahun ke depan dengan penuh denial, keterpaksaan belajar, dan merasa tersiksa melakukan sesuatu yang ternyata lo ga expect sama sekali dan ga lo suka lagi. Tapi kalo lo beneran mantep dengan pilihan lo, 4 tahun ke depan lo akan menjadi masa-masa yang produktif dan batu pijakan yang berharga banget.

Oke deh, daripada gue panjang lebar lagi, mending kita langsung masuk aja ke pembahasan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas seputar jurusan berbau komputer.

Catatan: Harap maklum kalo informasi yang gue tuangkan di sini banyak mengambil sistem Fasilkom UI sebagai acuan karena ya 4 tahun gue kuliah di sana. Walaupun pasti ada bedanya,  gue rasa, keadaan jurusan komputer di kampus lain secara garis besar kurang lebih sama. Tinggal disesuaikan aja. Kalo ada teman-teman yang berasal dari jurusan komputer kampus lain, silakan melengkapi artikel ini di bagian komen kalo gue ada yang kelewat atau keliru. 

google+

linkedin