BIJAK ONLINE (Padang)-Badan Kehormatan (BK) DPRD Padang mengaku akan membentuk tim investigasi terkait laporan masyarakat dugaan kasus cabul yang dialamatkan kepada Ketua DPRD Erisman . Sedangkan DPC Gerindra Kota Padang sendiri, berencana akan memanggil kadernya tersebut Rabu, 27 Mei 2015.
"Kita di Badan Kehormatan DPRD Padang sengaja membentuk tim investigasi untuk melakukan kajian – kajian yang mendalam, menyikapi laporan LSM-Formasi. ‘’kata Ketua BK Yendril, Selasa 26 Mei 2015.
Menurut Yendril, pembentukan tim investigasi guna menanggapi laporan Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Masyarakat (LSM-FORMAS) yang menggelar aksi demo di gedung dewan Senin lalu. ‘’Kita tidak ingin buru-buru mengambil sikap, makanya BK akan membentuk tim ivestigasi, ‘ ’ungkap Ketua DPC Hanura Padang ini..
Kemudian, kata Yendril, LSM-Formasi melayangkan 4 tuntutan. Mereka menyebut, terdapat isu dugaan pencabulan yang dilakukan oleh Ketua DPRD Padang, Erisman di jejaring sosial. yang dishare sejak sepekan terakhir. Dalam sebuah akun facebook bernama "Pencabulan", memajang foto Erisman dengan seorang gadis, diupload 13 rekaman percakapan pengakuan intan gadis yang disebut-sebut patner Erisman.
"Kita akan membuktikan dugaan pencabulan tersebut. Nantinya BK akan melakukan rapat sesama anggota BK, kemudian melakukan pemanggilan terhadap Erisman serta Intan (17) selaku korban," kata Yendri lagi.
In syaa Allah, kata Yendril, kasus dugaan itu akan menindaklanjuti pekan depan. " BK sendiri akan memanggil pihak-pihak berkaitan dengan kasus tersebut, seperti Erisman dan juga keluarga korban serta pihak yang mengusut kasus ini," jelas Yendril.
BK sendiri kini, lanjut Yendril, belum dapat memberikan atau menjatuhkan sanksi terhadap Ketua DPRD Erisman. Namun, jika dalam pemeriksaan dilakukan BK ada indikasi atau bukti-bukti kuat, akan ada sanksi dari BK sesuai tata tertip (Tatib) di DPRD Padang.
Sebelumnya Anggota BK DPRD Padang, Iswandi mengatakan, pihaknya( BK) akan menggelar rapat internal untuk mengungkap kebenaran dari laporan yang dikirimkan LSM Formasi. "Yang jelas persoalan ini butuh proses, dan akan segera kami rapatkan. Jika memang terbukti, BK akan mengirim rekomendasi ke partai yang bersangkutan agar yang bersangkutan di PAW (Penggantian Antar Waktu-red)," pungkasnya.
Sementara anggota DPRD Kota Padang Emnu Azamri, selaku anggota BK dirinya secara prinsip menilai proposional dan keputusan atau sanki apakah yang akan dikeluarkan, tentu berdasarkan pemeriksaan BK. "Saya berharap BK normatif saja. Kalau memang terbukti akan direkomendasikan, kalau tidak tentu direkomendasikan juga untuk pemulihan nama yang bersangkutan," kata Emnu. ( yos )