BIJAK ONLINE (Padang  Pariaman)-Tim penilai nagari terbaik Kabupaten Padang Pariaman, telah selesai melaksanakan tugas di dalam menilai sebanyak enam nagari, selama tiga hari, Senin, Selasa, Rabu (18,19,20/5/2015), adapun nagari  yang masuk enam besar tersebut, Kuranji Hulu, Tandikat, Lubuk Pandan, Pakandangan, Lubuk Alung dan Sintuk.

Ketua  Tim penilai nagari terbaik Padang Pariaman, Asisten I, Drs. H. Anwar, MM, di dalam sambutannya mengatakan, tujuan dari penilaian ini, untuk bersilaturahmi, antara Pemda Padang Pariaman, dengan ninik mamak yang tergabung dalam lembaga Kerapatan Adat Nagari (KAN), disamping  melihat dari dekat  tentang keberadaan lembaga adat tersebut di tengah-tengah masyarakat.

Dikatakan,  dari enam lembaga KAN yang dikunjungi, satu di antaranya, akan dikirim ke tingkat Sumatera Barat, sebagai wakil dari Kabupaten Padang Pariaman,  kriteria yang dilihat, mulai dari aspek kantor,  aspek kompetensi, aspek asset , administrasi, sumber pendanaan dan cara penyelesaian kasus adat di dalam nagari.

Sementara itu, Kabag  Pemerintahan Nagari, selaku sekretaris tim penilai, H. Wirson, S.Sos, MM, menambahkan, tujuan lain dari kunjungan tim penilai untuk pembinaan lembaga KAN, dengan harapan setelah dikunjungi ini ada semangat  dari ninik mamak, membenahi  lembaga yang dinaunginya.

Disamping itu, Asril Mukhtar Dt. Rangkayo Basa, dari unsure Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Padang Pariaman, mengatakan,  yang dikatakan, ninik mamak beralam lapang, berpadang luas, artinya, di dalam mengayomi  sanak kemanakannya, mamtuih tidak sekali pancung, dilihat dulu ke belakang tentag duduk persoalan yang sebenarnya.

“Kalau dilihat  sejak dari awal,  nagari ini merupakan milik ninik mamak, dia disebut juga sebagai “urang kayo” di nagari, tetapi sungguh pun demikian, karena  alam luasnya, dia tidak pernah menanyakan, honornya atau uang urak selo dan segala macam itu, hanya saja yang penting bagaimana sanak kemanakannya, damai dan sentosa”, tutur  Asril Mukhtar.

Adapun anggota  tim penilai, dari unsur LKAAM, Asril Mukhtar, Dt. Rangkayo Basa, Ali Safar, Rajo Luanso, Y Rangkayo Indo Marajo. Kemudian dari Bundo Kanduang, Azmi Ramli dan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Padang Pariaman, Dr. Zainal Tk. Mudo, S.Sos.i, M.Ag  bersama  Drs. Amiruddin Tk. Majolelo, MA. (ya)

google+

linkedin