BIJAK ONLINE (Pangkal Pinang)-Meskipun kemenangan Tim Sepak Takraw Sumbar "dirampok" wasit pada pertandingan delapan besar, Minggu, 15 November 2015, tapi akhirnya berhasil meredam ambisi  tim sepak takraw Riau di partai final, dengan skor 2-0 set pertama 19-21, 21-18, 22-20  dan kedua 22-20, 21-18, di GOR Bahrain, Senen, 16 November 2015.

"Hamdallah, AkhirnyaTim Takraw kita dapat medali emas dan saya sangat puas dan bangga," kata Ketua Umum KONI Sumbar, Dr Syahrial Bahktiar ketika dihubungi, Tabloid Bijak dan Padangpos.com, Senen, 16 November 2015.

Menurut pakar olahraga ini, ternyata protes terhadap wasit berbuah kemenangan dan medali emas. "Masak iya dari sepuluh point, tiga dikatakan keluar dan sementara jarak jatuhnya bola itu setengah meter," kata Rektor III UNP ini.

Kini, kata Syahrial Bahktiar, semua atlet yang lolos PON Jawa Barat, sudah bisa memperkirakan perolehan medali. "Saya berharap semua cabor yang berhasil meloloskan atletnya ke PON untuk lebih serius melakukan pembinaan," katanya. 

Secara terpisah, Ridho Syarlinto menyebutkan, pertandingan berjalan panas, seru dan mendebarkan, karena kedua tim saling berbalas serangan,"Saya pun ikut dag, dig, dug dibuatnya," kata Ridho Sarlinto wartawan Sumbar Pos, yang ikut menyaksikan pertandingan, Senen, 16 November 2015.

Menurut Ridho, tanpa disangka, puluhan orang Minang yang berada di Pangkal Pinang ikut menjadi suporter, sehingga teriakannya membahana. "Hidup Sumbar, hidup Sumbar," kata wartawan muda ini senirukan teriakan suporter asal Minang tersebut.

Kemudian, kata Ridho, Tim Takraw Sumbar memang layak dan pantas juara, karena pemainnya bermain dengan tenang, kosisten, serta telah melupakan trauma yang "dikerjain" waist pada pertandingan di delapan besar, Minggu, 15 November 2015.

Sementara juara ketiga, kata Ridho, juara kembar, yakni Tim Sepak Takraw Jambi dan Tim Takraw Kepri. 

Sebelumnya, Tabloid Bijak dan Padangpos.com menurunkan berita dengan judul;"Kemenangan Tim Takraw Sumatera Barat di Porwil IX Babel Dirampok Wasit'.

Tim Takraw yang merasa kemenangannya "dirampok" wasit melakukan aksi protes saat bertanding dengan Tim Takraw Riau, Minggu, 15 November 2015 di GOR Depati Bahrain Kacang Pedang. Pertandingan akhirnya di menangkan Riau 2-1.

Pertandingan antara Tim Sepak Takraw Sumbar dan Tim Sepak Takraw Riau berlangsung sengit dan mendebarkan, sehingga menjadi tontonan menarik dan sorak sorai para suporter dengan berbagai yel, yel hidup Sumbar, hidup sumbar.

Tapi disaat pertandingan berlangsung, Tim oficial Sumbar memprotes keputusan wasit yang di anggap merugikan, karena dari beberapa kali bola takraw yang dianggap masuk di katakan keluar dari lapangan.

Akibat proes dari Tim Ofesial Sumbar, membuat pertandingan sempat terhenti, karena official tim Sumbar masuk ke lapangan mendatangi wasit untuk memprotes keputusanya, sehingga terjadi cekcok mulut antara panitia dan oficial Sumatera Barat. Dimana skor sementara waktu di game ketiga skor 1-1 untuk kedua tim.

Protes Sumbar dikabulkan oleh dewan juri. Wasit Asril pertama yang memimpin pertandingan antara tim putra takraw Sumbar melawan Riau digantikan dengan wasit Beni, sehingga pertandingan berlanjut.

Kemudian, Dewan Hakim memutuskan untuk menggantikan wasit setelah hasil rapat yang dilakukan oleh dewan hakim.

Erwin Romel ketua Persatuan Sepak Takraw Babel yang juga menjadi dewan hakim, menegaskan,  protes Sumbar telah diselesaikan."Protes  Sumbar kita tanggapi serius dan kita dewan hakim rapat dan wasitnya kita ganti, ini karena kita tidak ada kamera untuk meilihat bola, mungkin nanti akan ada evaluasi untuk wasitnya kita tidak bisa menyalahkan wasit," kata Erwin. (PRB)



google+

linkedin