SIAPAPUN orang Ranah Minang Sumatera Barat, yang berkunjung ke Kota Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung  pasti akan kaget dan merasa terusik. Kenapa? Karena nama pelabuhan Teluk Bayur yang dibangun kolonial Belanda antara tahun 1888 sampai 1893 dan merupakan pelabuhan kebanggan orang Minang, ternyata di Kota Pangkal Pinang justru nama Teluk Bayur merupakan lokalisasi sek komersil.

Di lokalisasi sek komersil  Teluk Bayur Pangkalpinang terdapat puluhan rumah dalam bentuk permanen dan diantara rumah tersebut terdapat akses jalan, bagaikan perumahan real estet atau perumahan penduduk yang sudah tertata dengan baik dan bahkan ada rumah yang bertingkat dua.

DI setiap rumah tersebut, terlihat para wanita pekerja sek komersial duduk-duduk di depan rumahnya dengan pakaian seronok. Kemudian para wanita jalang yang berjumlah lebih kurang ratusan WTS  tersebut, asyik mengobrol sesamanya menunggu pria hidung belang.

Yang menarikya lagi, di setiap rumah bordil tersebut terdengar alunan musik dangdut dengan irama joget. Kemudian, di setiap rumah juga terlihat iklan minuman beralkohol yang dijual bebas dalam lokasi.

Konon kabarnya dulu, Walikota Pangkalpinang Zulkarnain Karim pernah memberikan intsruksi untuk membongkar lokalisasi Teluk Bayur dan kemudian  kawasan Teluk Bayar tersebut akan direvitalisasi. Tapi, rencana Walikota Pangkal Pinang tersebut tak pernah terealisasi sampai, pelaksaan Pekan Olahraga WIlayah Sumatera IX, 13-21 November 2015 di Provinsi Bangka Belitung atau Babel.

Kini, terlepas dari wacana mantan Walikota Pangkalpinang Zulkarnain Karim tersebut, adanya baiknya juga masyarakat Sumatera Barat atau orang Minang berkirim surat kepada Gubernur Bangka Belitung untuk menggannti nama lokalisasi sek komersial Teluk Bayur. Namanya bisa saja Teluk Iblis Buang Anak atau Teluk Hitam. 

Selanjutnya, tak ada salahnya juga Walikota Pangkal Pinang bersikap tegas sebagaimana yang dilakukan Walikota Surabaya, Risma. Boleh jadi juga Gubernur Bangka Belitung meniru kebiajakan Gubernur DKI Sutiyoso yang merubah Kramat Tunggak menjadi Pesantrean Tebo Ireng. Semoga. (Penulis wartawan tabloid bijak dan padangpos.com).

google+

linkedin