RASANYA, masih segar  dalam ingatan insan olahraga Ranah Minang, terhadap  keberhasilan kontingen Sumatera Barat yang bertengger di posisi 3 besar di Porwil I yang dilaksanakan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tepatnya Kota Batam, 2011 lalu.

Padahal waktu 2011 itu, kondisi atlet masih dalam kondisi trauma pasca gempat 30 September 2009 yang meluluhlantakan beberapa daerah, seperti Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman dan Kabupaten Pesisir Selatan.

Tapi untung, setahun kepemimpina Prof Dr H Irwan Prayitno Psi Msc, karena dilantik, 15 Agustus 2010, kader PKS ini berhasil meredam dan mencairkan trauma gempa, sehingga kontingen Sumbar pada Porwil di Batam Kepri 2011 berhasil meraih 12 emas, 16 perak dan 15 perunggu. 

Sedangkan juara umum diraih Kontingen Sumatera Selatan dengan perolehan, 24 emas, 19 perak dan 17 perunggu dan posisi kedua diraih Provinsi Bangka Belitung dengan perolehan, 15 emas, 12 perak dan 13 perunggu.

Porwil di Batam Kepri hanya diikuti 9 provinsi di Sumatera dengan mempertandingkan 7 cabang olahraga, yakni silat, bulu tangkis, basket, takraw, catur, atletik dan biliyard.

Sementara pada Prowil di Medan Sumatera Utara 2007 lalu, semasa gubernur Gamawan Fauzi, Kontingen Sumbar juga bertengger di posisi ketiga dengan perolehan,  5 emas, 7 perak dan   10 perunggu.

Di Porwil Medan Sumatera Utara 2007, diikuti 10 provinsi dengn mempertandingkan tujuh cabang olahraga, sama dengan yang di Batam kepri.

Sementara  juara umum diraih kontingen tuan rumah, Sumatera Utara dengan perolehan, 10 emas,  5 perak dan 11 perunggu dan posisi kedua Provinsi Riau dengan perolehan,  8 emas,  9 perak dan  9 perunggu.

Lantas timbul pertanyaan, apakah mungkin Kontingen Sumatera Barat yang hanya punya target juga posisi tiga besar, mampu merealisasikan harapan tersebut di Porwil Bangka Belitung yang akan digelar, 13-21  November 2015 mendatang? Jawabannya agak sulit dan diperkirakan akan berada posisi lima besar. Kenapa? Karena cabang andalan Kontingen Sumatera Barat hanya dari cabang atletik, yang telah mematok target 10 medali emas dan kemudian target itu turun dua digit menjadi 8 emas.

Peluang emas untuk cabang atletik tersebut karena pengurus PASI Sumbar yang dinahkodai, Senagaja Budi Sykur telah mengirimkan atletnya untuk mengikuti pemusatan dan latihan terpadu di Jakarta, terhitung  1 November sampai 9 November 2015. 

Begitu juga di cabang takraw, kemungkinan Sumatera Barat bakal bertemu lawan yang tangguh dari Riau dan Bangka Belitung. Perkiraan yang sama juga di cabang pencak silat, karena SUmatera Barat tak punya pendekar andalan.

Persoalan lainnya, tuan rumah Bangka Belitung yang pada Porwil di Batam Kepri berada di posisi kedua setelah Sumsel, so pasti punya target juara umum dikandang sendiri. Fakta ini, jelas pesaing Sumatera Barat, yakni Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Riau.

Menurut keterangan Ketua Kontingen Porwil Sumbar Handrianto,  kontingen Sumbar yang telah dipersiapkan untuk menngkuti Porwil berjumlah sebanyak 190 atlet dari 10 cabang olahraga dengan rincian, 38 atlet dari cabang olahraga atletik, 24 atlet bola basket, 25 pencak silat, 16 bulu tangkis, tujuh atlet catur, sepak takraw 24, sepak bola 20 atlet, panjat tebing 18 atlet, biliar dan renang masing-masing sembilan atlet.

Kemudian dorongan semangat yang disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Barat, Reydonnizar Moenek  saat melepas keberangkatan atlet ke Porwil Bangka Belitung boleh jugalah. Kenapa? Karena sang pejabat gubernur  meminta atlet untuk menanamkan semangat;VINI, VIDI, VICI (aku datang, aku lihat, aku menang).

Selanjutnya sang pejabat gubernur juga menjanjikan bonus bagi atlet yang berhasil meraih prestasi dan harga diri masyarakat Ranah Minang.  Tapi, sang gubernur kurang paham dengan kondisi kepengurusan KONI Sumbar sebagai penanggungjawab prestasi lagi terjadi "perang dingin" sesama pengurus inti. 

Semoga saja "keretakan" pengurus inti KONI Sumbar tak membawa pengaruh terhadap prestasi di Porwil Bangka Belitung ini. Maksudnya, ambisi pengurus yang berlatar belakang kepentingan pribadi dan kroni tak merusak prestasi.

Sebagai sang nahkoda, rasanya Syahrial Bahktiar sebagai pakar olahraga dan yang telah malang melintang di dunia organisasi akan mampu dan berhasil meredam dan mencairkan klik-klik sesama pengurus inti tersebut. Apalagi Syahrial Bahktiar tahu kalau salah satu pemicunya, yakni pilgub Sumbar, karena diantara pengurus berbeda dukungan dan pilihan. Semoga.(Penulis pemerhati olahraga Sumbar)

google+

linkedin