BIJAK ONLINE (Padang Pariaman)--Pelaksanaan  penting dalam penyelenggaraan pemilu kepala daerah (Pilkada) dan rawan terjadinya konspirasi adalah pada tahapan pemungutan dan penghitungan suara sejak dari tempat pemugutan suara hingga rekapitulasi awal.

Menyikapi hal tersebut, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Padang Pariaman melakukan bimbingan teknik (Bimtek) kepada 51 orang personil Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) pada  sebuah hotel di Bukittinggi Selasa dan Rabu (25-26/11) kemaren.

Ketua Panwaslu Padang Pariaman Syaiful Al Islami menandaskan arti penting sebuah bimbingan teknis terhadap pengawasan Pilkada serentak perdana yang dgelar republil ini. Pelaksaaan Bimtek ini dilakukan berjenjang sejak tingkat pusat sampai kepada personel baru Pengawas TPS yang ditempatkan pada setiap tempat pemungutan suara (TPS).

Persiapan pengawasan pemilu yang tinggal hitungan beberapa hari lagi, menurut Syaiful, semuanya sudah dipersiapkan secara maksimal, meskipun di tengah keterbatasan, terutama soal anggaran, karena berbelit-belitnya birokrasi pencairan.

“Tapi alhamdulillah, kami semua tetap bekerja maksimal  demi sejarah baru di republik ini. Kta bekerja ikhlas dan mengabdi tulus meskipun honor kawan-kawan di kecamatan  sudah 3 bulan belum dibayar, “ katanya kepada sejumlah wartawan.

Himbauan dan harapan kepada para penyelenggara, seperti kepada jajaran Panwas, KPU, pihak keamanan dan seluruh elemen masyarakat, serta dua pasangan calon yang akan bertarung agar serius dan sama-sama mengikuti serta mengawasi secara seksama.
 Mendukung keinginan tersebut, dalam Bimtek selama dua hari ini, Pawaslu Padang Pariaman sengaja menghadirkan Ketua KPU Vivner sebagai seorang narasumber. “Kehadiran ketua KPU dalam Bimtek ini sangat berharga, karena teknis pelaksanaan Pilkada terletak di KPU,” kata Riki Valentino, Sekretaris Panwas Padang Pariaman.

Dalam pemaparannya yang disertai guyonan,  Vivner menegaskan arti penting fungsi dan pengawasan yang merupakan bidag tugas Panwas pada setiap tingkatan. “Agar pelaksanaannya lebih tertib, terarah dan profesional, mari kita selesaikan persoalan pada setiap tingkatan,” katanya.

Keinginan untuk menyelenggarakan pilkada yang jujur dan adil, kata Vivner, telah dibuktikan oleh KPU Padang Pariaman dalam pemilu Legislatif kemaren. Anggotanya yang memegang jabatan rangkap sebagai tim salah satu peserta dengan menyelipkan kartu nama beserta formulir pemberitahuan pencoblosan, terpaksa diberhentikan sebelum matahari terbit keesokan harinya.

Diingatkan Vivner, potensi persoalan pencoblos fiktiv dan penambahan suara siluman, kuncinya terletak pada lembaran C1 Plano.”C1 Plano yang dibagikan harus sesuai jumlahnya dengan daftar hadir dan pemilh, jika berlebih agar dibuatkan berita acaranya,” tegas Vvner.

Sebelumnya, narasumber lain dari Panwas Sumbar Surya Elfitrimen juga mengingatkan peserta terhadap tugas berat yang sudah menanti. “Kita akan menjadi hebat jika bekerja di tengah keterbatasa,” imbuhnya memberi semangat.

Menjelang pencoblosan, menurut Sekretaris Panwas Riki Valentino usai acara, tinggal satu tahapan lagi yag tersisa. Melakukan Bimtek kepada penyelenggara baru dengan posisi ujung tombak pengawas. Jabatan tersebut adalah Penngawas TPS. “Ini merupakan ujung tombak pengawas yang berada lansung pada setiap TPS, insya Allah segera kita lakukan,” kata Riki tegas.  (R/YA)

google+

linkedin