BIJAK ONLINE (Padang  Pariaman)--Kelompok Wanita Tani (KWT) Sepakat , Korong Kampung Tangah, Nagari Lurah Ampalu, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Padang Pariaman, membuat dendeng dari jantung pisang dan labu serta menisan dari papaya.

Wali Korong Kampung Tangah, Adatman Akbar, Selasa (11/11/2015) lalu di rumah ketua kelompok  KWT Ayang, didampingi dengan seluruh anggota kelompok dan hadir juga  Babinmas dari Kepolisan Burce Yuska.

Dikatakan, keterampilan pembuatan dendeng jantung pisang dan labu serta madu papaya ini, didapat dari mengikuti pelatihan keterampilan yang diadakan Balai Penyuluhan Pertania (BPP) VII Koto dengan nara sumbernya Hasan Basri.

Menurut ketarangan Ketua KWT Ayang, bahan baku dari pembuatan dendeng jantung pisang ini, jantung pisang timbatu 1 kg, telur ayam ras 10 butir, tepung ubi ½ kg, minyak manis 3 kg, katumber 1 on, bawang putih 1 on dan masaco 2 bungkus. 

Ditambahkan, rasanya gurih dan enak dilidah, sebagai manakan ringan, setiap yang selesai dimasak, selalu habis terjual yang langsung dijemput pembeli ke rumah Ketua KWT, makanan ringan ini, belum dipasarkan secara resmi, tetapi pasar datang sendiri yang menjemputnya  melalui pesan dari mulut kemulut secara berantai. 

Lebih jauh disampaikan Ayang, umumnya pembeli yang datang perantau yang pulang kampung, seperti perantau Malaysia, Batam dan Sulawesi serta Pekanbaru,  bagi yang sudah pernah mencoba, selalu minta tambah lagi, usaha ini belum diproduksi secara besar-besaran tetapi sipatnya masih sampingan, dikerjakan secara berkelompok satu kali dalam seminggu.

Modal usaha, patungan secara berkelompok dan keuntungannya  juga buat kelompok, “diharapkan usaha ini bisa menjadi usaha rumah tangga yang dikerjakan secara pribadi, sehingga dapat menambah pendapatan  rumah tangga”, tutur Adatman Akbar. 

Adapun susunan Pengurus Kelompok Tani Wanita (KWT) Sepakat Kampung Tangah, Nagari Lurah Ampalu, Ketua Ayang, Sekretaris Yarni dengan Bendahara, Nofriza Welia Zitri dan dilengkapi  dengan bebrapa seksi dengan jumlah anggota  26  orang.

“Kami sangat berharap ada perhatian dari Dinas Perindustrian Padang Pariaman, untuk dapat  memberikan pembinaan terhadap usaha ini, sehingga bisa masuk pasar global, sebagai usaha makanan ringan untuk dijadikan makanan khas daerah Padang Pariaman yang kaya dengan tanaman pisang dan labu serta papaya”, tukuk Ayang mengakhiri. (YA)

google+

linkedin