BIJAK ONLINE (Kota Pariaman)-- Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Kepulan Mentawai Eriyanto Leo, melakukan kunjungan Silaturahmi ke Kantor PWI Perwakilan Pariaman, Sabtu (31/10/2015). 

Kunjungan Pengurus PWI Kepulauwan Mentawai itu, juga didampingi Seksi Pendidikan Science Astra dan Seksi Organisasi Delvino. Kedatangan mereka disambut Ketua PWI Perwakilan Pariaman, Ikhlas Bakri, didampingi  Awal Piliang, Tuanku Damanhuri dan praktisi media Oyong Liza Piliang.

Kehadiran mereka juga disambut oleh para wartawan Pariaman, lain  baik media cetak maupun elektronik yang menjadikan kantor PWI sebagai balai tempat berhimpunnya pemburu berita. 

Menurut laporan Eriyanto Leo,  kunjungannya dalam rangka silaturahmi sekaligus mencari pengalaman seiring usia PWI Kepulauan Mentawai memasuki tahun ke-3. Sebelumnya kita juga telah berkunjung ke PWI Sawah Lunto dan akan dilanjutkan ke Kota Payakumbuh.

Disebutkannya, kedatangan mereka ke PWI Pariaman merupakan kunjungan pertama dan akan diteruskan oleh tim selanjutnya. Leo juga menyebutkan untuk saat ini jumlah wartawan muda di Mentawai sebanyak 40 orang dan wartawan biasa 7 orang.

Lebih jauh disampaikan, pada awal keberadaan PWI di sana memang cukup mendapat banyak rintangan dari masyarakat, dikarenakan sejumlah oknum yang mengaku-ngaku wartawan yang datang datang duluan  sebelum PWI hadur dan berdiri.

Ditambahkan, para oknum tersebut selalu  mengatasnamakan wartawan kemudian melakukan pemerasan. Namun seiring berjalannya waktu dan pendekatan dilakukan selaku wartawan resmi, “Alhamdulillah sudah bisa diterima oleh warga dan pemerintahan setempat,” ulas Leo.

Sementara itu Ketua PWI Pariaman, Ikhlas Bakri, mengatakan,  menyambut baik kehadiran rekan-rekan  wartawan dari PWI Perwakilan Kepulauan Mentawai tersebut. Karena  PWI organisasi himpunan jurnalis tertua sekaligus bersolidaritas tinggi. PWI berdiri pada 9 Februari di Surakarta bertepatan dengan Hari Pers Nasional.

Dia mengaku sangat mengapresiasi kehadiran para rekannya dari PWI Mentawai. Dia berharap silaturrahmi itu harus sering dilakukan karena Mentawai merupakan bagian historial Padangpariaman.

Ikhlas Bakri bahkan memberikan dukungan moril dan mitovasi atas pemekaran Kabupaten Kepulaun Mentawai.

Dia juga mengatakan mendukung sepenuhnya HPN (Hari Pers Nasional) tingkat Sumbar dilaksanakan di Mentawai sebagaimana niat yang diutarakan Leo sebelumnya.

"Serta akan bersedia berbagi pengalaman dengan kawan-kawan dari PWI Kabupaten Kepulauan mentawai yang datang berkunjung ke Paraiaman," tambahnya.

Sementara itu, praktisi sosial media yang juga jurnalis, Oyong Liza Piliang mengatakan, PWI sebagai salah satu organisasi wartawan tertua harus mampu mengkaderisasikan wartawan muda yang memiliki integritas. 

Dia menyebut, di zaman serba instan sekarang, banyak oknum wartawan menyalahgunakan UU kebebasan pers demi kepentingan pribadinya dan meruntuhkan wibawa penyandang profesi wartawan bermartabat.

Pengamat sosial itu mengatakan, PWI harus jadi organisasi pengayom bagi wartawan muda dan wartawan yang 'tersesat'. 

"PWI harus membuka diri seluas-luasnya dan menjadikan organisasinya wadah bagi wartawan berhimpun, belajar dan menimba ilmu jurnalistik yang benar," kata debater di berbagai milis tersebut.
Sebagaimana dia tuturkan, di era globalisasi pesat seperti sekarang ini banyak kalangan dari berbagai profesi memotong kompas menggapai tujuan. 

"Termasuk para wartawan. Tantangan wartawan itu sesungguhnya diri dia dan profesinya. Sense of journalism harus ditanamkan kepada wartawan muda. Itu nurani dia sekaligus kompas moralnya dalam menjalankan amanah profesi yang dia pilih," kata penulis ribuan opini itu. (amir)

google+

linkedin